"Jadi, apa kita akan melaksanakan rencanakan kita seperti yang di awal? Si Creus itu sekarang tidak ada disini." Ratu Katrin seperti biasa berpikir dingin.
Aku dan Javier tersenyum sombong. Wajah depresi Javier entah hilang kemana.
"Aku sangat disayang Rienra kalian tahu,"
Aku mendelik, rasanya seram mendengarnya keluar dari mulut si bebegig.
"karena dia tidak mau aku bekerja keras, dia memberi ku... " Javier membuka koper yang sendari dia tenteng.
"INI!"
Sesuatu bercahaya dari dalam sana. Berbentuk bulan dan putih menyerupai bulan.
"Buah dari pohon dunia. Rienra memberikannya padaku." Kata Javier membuatku menggeleng.
"Salah. Dia menitipkan ini pada mu bukan berarti untuk mu. Ini untukku."
"Bacot!"
Sienna mengusap dagunya berpikir. "Kalau nona penyihir agung memakan buah ini, kekuatan sihirnya akan berkali-kali lipat bukan."
Aku mengangguk. "Hanya karena memakan ini semua masalah selesai."
Zack dan Katrin mengintip buah itu mengevaluasi. "Bentuknya tidak seperti dugaan ku."
Ratu mengiyakan. "Kupikir berwarna merah muda seperti buah naga."
Javier mendorong kepalaku agar bisa melihat buahnya dengan lebih jelas. "Kalau kau makan buah ini, kau akan lebih kuat. Sangat kuat. Mungkin saja lebih kuat dari Rienra spring love."
Aku tidak setuju itu. "Meskipun aku akan menjadi lebih kuat, sangat kuat sampai memutuskan adegan spring love, aku tidak bisa menyentuh Rienra spring love."
"Dia berada dalam naungan para dewa."
Zack merenung. "Pasti dia sangat putus asa sehingga para dewa mengasihaninya." Zack sedih sekali.
Javier menghembuskan nafas. Tanpa aba-aba mengambil buah langkah itu.
"APA YANG KAU LAKUKAN!!?" Teriak kami kompak.
"Kan tinggal makan. Gampang!" Katanya menyumbat mulutku dengan buah itu.
Si kepala biru tolol. Beraninya dia menyumpal mulut sang tuan. Sementara aku sudah terbiasa dnegan posisi tiba-tiba, Zack sudah menggocang kerah leher Javier.
Sienna meringis takut aku salah makan. Dan ratu mendekati ku yang makan lebih santai. "Bagaimana rasanya?" tanya Ratu Katrin.
Aku mengunyah. Seisi mulutku seperti mengunyah mentega dengan tektur mirip lemak babi rebusan. "Hambar."
Javier mengernyit. "Tidak enak? Sia-sia saja dicap buah langkah." Dia kecewa. Mungkin dia pikir rasanya seenak jajanan pasar.
Dibandingkan Javier si tidak tahu malu, Zack sangat khawatir. "Bagaimana? Apa kau merasa tidak enak badan? Apa kau merasa ada yang aneh?"
Javier mengerjab. "Semoga Varas tidak melakukan prank memberi buah beracun karena itu tidak lucu."
Aku mengumpat. "Kau pikir dia gila?"
"Tentu. Kalian kan sama!" Javier mengangkat bahu.
Rahangku mengeras. Bajingan ini harus ku ikat dalam gudang.
Tapi sebenarnya aku berharap hal yang sama dengan Javier. Semoga ini bukan konten prank dari gadis yang belum move on itu.
Setelah makan buah ini, hanya satu yang kurasakan. Aku merasa sihirku meluap. Hampa di ruangan tak berujung.
Aliran mana berputar-putar seimbang. Yang aku tahu, rasanya manaku mencapai ketidakbatasan.
Jadi begini ya menjadi sangat kuat. Biasa saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
How Great Evil Sorceress Live (End)
RandomRienraline Varasia Zoro, tunangan putra mahkota kekaisaran Abaru dan putri tunggal pemilik menara sihir. Rienra adalah aku. Status ku tidaklah main-main. Ayahku penyihir agung, tunanganku pangeran mahkota atau lebih tepatnya, aku calon Ratu kekaisar...