Chapter 31. Barak Tahanan (2)

179 32 6
                                    

Yve pingsan.

Berdasarkan pernyataan Caspian, pelaku kekerasan terhadap Yve dan Zack bukan hanya dirinya seorang tetapi juga termasuk sang adik, Deon Tampan.

Zack diserahkan pada Caspian setelah sudah dihajar oleh Deon. Juga Yve yang sedang di barak pengobatan disebabkan Deon.

Inti permasalahannya ialah Deon.

"Tangan mu terluka, cepat panggil dokter kesini." ayah sudah misu-misu depan barak tahanan mendapati aku keluar dengan perban.

"Aku yang ke sana." ucapku disusul Javier dan Zack juga serta Caspian.

Meski kekacauan tempat ini disebabkan oleh aku, tidak ada yang berani terang-terangan menegur. Javier benar-benar bekerja dengan baik. Sebagian pengawal di luar barak dalam keadaan luka-luka.

Caspian yang seharusnya tidak punya urusan masih terus mengekori. Masalah hidupnya apa sih? Hubungan kami sudah berakhir btw.

"Yipe!" teriak Javier masuk ke dalam tenda hijau. Yipe itu nama ejekan dari Javier pada Yve.

Javier yang tampak waras walau sebenarnya tidak itu cepat akrab dengan Yve padahal mereka baru bertemu tiga kali. Kami juga menghabiskan hari bersama tidak sampai tiga hari. Sepertinya mereka punya telepati magis yang sama.

Para tabib langsung membuka jalan melihat kami masuk. Lebih tepatnya Caspian yang masuk.

Seorang tabib kepala yang sering kulihat dulu terpaku menatapku. Tanpa aba-aba ia langsung ku perintahkan. "Obati dia! Salah sedikit kau tau akibatnya." kataku memberi Zack pada pria tua itu.

Sementara aku penuh dengan kekesalan, Yve Cereus, assassin itu terbaring di kasur nyaman. Javier dan aku menatapnya kesal. Bajingan ini pura-pura tidur!

"Deon apakan dia?" Pelecehan? Mungkin saja terjadi. Biasanya cara orang mengatasi trauma dengan tidur.

"Aku tidak tahu." Caspian membuka perban seraya memanggil seorang tabib untuk mengurusi ku.

"Ku pukul dia keras-keras." Deon mengambil perban dari tangan tabib.

Bajingan sinting ini berani menampakkan wajah tampannya disini. Zack mayun dari kursi pengobatannya.

Ais.... Zack ngambek lagi.

"Dengar ya," logat bicara pada Deon memang sedikit berbeda. "Javier teman ku. Kau sudah tahu persis itu."

Aku tidak mengerti kenapa aku memberi penjelas begini.

"Yve rekan kerja ku dan dia assassin Cereus."

Javier mendumel dalam diam. Auranya masih dendamnya mengingat apa yang terjadi semalam.

"Lalu Zack, dia guru ku."

"Guru tidak mungkin lebih lemah dari murid." balas Deon.

Javier menampar pipi Yve yang tertidur. "Zack memang lemah, tapi dia guru psikologi kami."

Aku tertawa dalam hari. Guru psikologi sangat dibutuhkan oleh aku dan Javier.

Yve membuka mata menahan umpatan mendapati aku dan Javier yang menjahilinya.

"Sakit?"

Yve memaki Javier.

Aku meninggalkan Javier dan Yve dengan pertengkaran tidak jelas dan beralih pada Caspian. Aku menyeretnya keluar dan pergi ke tempat lain yang sepi.

Tenang. Aku tidak akan melakukan hal macam-macam.

"Aku tidak mengerti apa yang kalian lakukan di tempat ini. Tidak mengerti saat kalian menyeret ku ke sini dan membuat teman-teman ku jadi seperti itu."

How Great Evil Sorceress Live (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang