Tidak hujan tidak petir.
Tidak mendung dan masih berisik dari para pelayan yang bersih-bersih.
Spring love: Winter Flowers, buku bercetak tebal itu tergelak di lantai tidak kuperhatikan lagi.
Sudah berhari-hari berlalu kuhabiskan sendirian dalam kamar. Javier di atas kasur mengemili cemilan dan menatapku kasihan. Tentu saja aku patut dikasihani.
Zack tidak disini, dia dipanggil ayah ke ruang kerja. Pasalnya dia juga akan pergi bersama ku ke menara. Javier yang bukan penyihir kuseret masuk juga tanpa mempertimbangkan perdapat yang lain. Aku sadar diri tidak bisa menghadapi tantangan ke depannya seorang diri.
Rambutku dihias rapi dan diikat pita satin kecil. Pakaian putih dengan sedikit renda transparan. Wajah polos yang tidak dipoles berlebihan.
Aku berdandan untuk hari sakral ini.
Hari pelantikan ku sebagai pemimpin menara sihir menggantikan Zayne Hort Zoro.
Tidak banyak yang akan dilakukan, aku hanya perlu memberi cap dan tanda tangan di surat. Memperkenalkan diri di depan masyarakat luas. Kemudian langsung pergi dan bertugas di menara.
Saking sibuknya, aku tidak sempat mengurusi pelelangan batu Astra yang sekarang ini Yve di kantung bajunya.
"Nona, tuan besar dan tuan muda Zack menunggu anda dibawah." Oda memanggil.
Aku mendengus sambil memakai sarung tangan. Javier langsung turun dan memungut buku spring love volume dua yang kuletakkan sembarangan dan tida kupedulikan.
"Ayo berangkat Javier."
Ada perbedaan yang kami lakukan dalam berapa hari.
Javier memotong rambutnya menjadi lebih pendek.
Lalu Javier dan Zack sekarang dimasukan dalam satu kartu keluarga dengan Oda si kepala pelayan sebagai wali mereka. Keduanya sekarang termasuk dalam keluarga Zoro.
Dan aku masih biasa, masih di takuti pelayan-pelayan di rumah ini.
Penghormatan yang mereka berikan pada saat aku berjalan menjadi makanan sehari-hari.
Masuk kereta tanpa harus membalas mereka. Zack menutup pintu dengan keras.
"Bagaimana perasaan mu? Hari ini pelantikan mu yang sangat kau tunggu?" Zack menjadi lebih manis dari biasanya. Meskipun dia lebih tua aku selalu merasa dia yang paling muda diantara kami bertiga.
"Tidak buruk."
Zack tertawa kecil dan matanya menyipit.
Sekarang dia tidak sekurus saat aku menemukan nya di kolong jembatan. Justru sekarang sedikit mirip manusia namun masih dominan kelinci.
"Pangeran Deon memberi kabar dai akan datang tepat waktu saat pelantikan mu." Javier menggeleng kepala saat membaca surat. "Dia mengabaikan pekerjaan demi melihat mu dilantik. Dasar budak cinta."
Senyum ku terbit begitu saja. Jadi tidak sabar menuju ke istana.
.
Spring love: Winter Flowers, novel kelanjutan buku yang pertama mengangkat tema yang lebih berat. Deon sebagai antagonis utama dan aku sebagai pembantunya.
Aku yang disini masih bertekad menjadi ratu setelah dilangser dari posisi tersebut. Demi merebutnya kembali, aku bergabung bersama Deon dan membentuk aliansi untuk melawan Caspian dam Sienna.
Klise. Dalam novel kami jatuh cinta.
Bajingan!
Aku menyukai Deon sejak kecil! Tidak secara perlahan seperti yang ada dalam novel. Aku jatuh cinta pandangan pertama saat umurku delapan tahun. Deon cinta pertama sekaligus cinta monyet.
KAMU SEDANG MEMBACA
How Great Evil Sorceress Live (End)
DiversosRienraline Varasia Zoro, tunangan putra mahkota kekaisaran Abaru dan putri tunggal pemilik menara sihir. Rienra adalah aku. Status ku tidaklah main-main. Ayahku penyihir agung, tunanganku pangeran mahkota atau lebih tepatnya, aku calon Ratu kekaisar...