Chapter 43. Fanatik

97 19 2
                                    

"Ada surat dari kekaisaran." Zack membawa surat dengan cap lilin burung emas.

Aku menghela nafas. Belum bisa lepas dari dokumen yang jauh lebih penting ini. "Bacakan!"

Zack menurut dan membacakan.

'Salam hormat, penyihir agung,

Sehubungan dengan akan dilakukannya pembasmian monster di wilayah Utara, pangeran mahkota agung Caspian Sanfranco Abaru dan pangeran kedua Deon Aggripa Abaru akan turut serta memberantas monster. Sekian terimakasih.

Tertanda, Kaisar kekaisaran Abaru?!'

Zack bertanya kenapa surat itu terasa aneh. Terlalu formal jika surat ini ditunjukan kepada Rienra oleh kaisar. Sikap kaisar pada Rienra sangatlah santai. Surat-surat kaisar lainnya hanya menggunakan kalimat santai.

Zack mengernyit. "Kau yakin ini surat kaisar?"

Aku mengangguk seraya berdehem. "Itu surat kekaisaran yang ditulis oleh sekertaris kaisar. Huruf kaisar pada umumnya lebih jelek dari pada tulisan ini. Tulisan ini keterlaluan rapih."

Tulisan kaisar lebih buruk dari pada tulisan dokter, lebih mirip dengan cakar ayam.

Javier melongok melihat surat di tangan Zack. Tangannya terambil menyisir rambut panjang Rienra. Wajah Javier berubah jahil. "He... Pacarmu datang, bagaimana perasaan mu?"

Aku tersenyum tipis. Tentu saja suka. Kangen tahu!

Javier berdecak kagum. "Bagaimana rasanya bertemu dengan mantan tunangan mu?"

Ck.

Aku melepaskan pena. Merasa malas mendadak. Rasanya tadi aku tidak mendengar nama Caspian di sebut.

Si cacing menggeliat itu datang juga? Merepotkan!

Dia masih saja menggangguku padahal kami sudah putus.

Aku curiga kalau Caspian memang punya rasa padaku.

Ugh.

"Apapun itu, siapkan sambutan sebaik-baiknya." Aku kedatangan tahu terhormat pertama hanya berapa saat setelah aku menjabat. "Nona Sienna dan Penyihir Ong," dua penyihir bawahan langsung berdiri dengan tegap, bersiap untuk bekerja, "siapkan tempat peristirahatan untuk para kesatria kekaisaran. Hubungi juga kepala desa agar bersedia membantu kita."

"Baik Penyihir Agung."

Menara tidak bisa menampung orang sebanyak ratusan prajurit kekaisaran. Tidak ada kamar lain di sini. Javier, Zack, dan Yve bahkan tidur di satu kamar yang sama.

Jika memaksa, menara hanya bisa menampung tunangan ku. Deon mungkin bisa menempati kamar ku.

Tolong jangan berpikir terlalu jauh. Jika Deon disana, aku akan tidur di kantor sampai ekspedisi selesai.

Sienna pergi dan hanya tersisa kami berempat. Kentara sekali aku mengasingkan Sienna. Tapi itu lebih baik dari pada terus diawasi Yve dan Javier.

Zack juga mengawasi ku, tapi tidak sekentara Yve dan Javier. Tidak apa-apa. Karena Zack manis, jadi ku ampuni.

Pekerjaan semakin melelahkan. "Zack, tidurlah dulu. Nanti ku bangunkan jam empat pagi. Kita akan pergi ke balai desa."

Zack tidak pergi ke kamarnya, dia langsung menempati sofa panjang kosong, tidur di sana. Yve juga tertidur, tapi dalam posisi duduk di sofa single. Dia kuberi sihir tidur.

Setidaknya aku bebas bergerak dan aman dari pengawasan.

Javier mengeluh. "Kau tidak menyuruh ku tidur?"

How Great Evil Sorceress Live (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang