"AKU MELAHIRKAN PROTAGONIS!!"
Zack dan Javier bertepuk tangan brutal dan terharu sementara aku harus melindungi privasi ratu dan membalut ruang bincang kami dengan sihir anti suara.
"LIHAT CASPIAN YANG TAMPAN SEKSI DAN BAIK HATI ITU??? DIA PUTRAKU!!!"
Aku mencibir. Putramu yang kau puji itu berselingkuh dan mengecewakan gadis cantik. Bukan aku yang kecewa... tapi Rienra yang spring love.
"Protagonis terbaik! Antagonis pecundang!" teriak Javier mendukung.
Sejak dia mengerti kalau apa yang kubahas dengan Zack selama ini ialah Spring Love dia menjadi pro protagonis dan mencampakkan aku dan mendukung Caspian.
"Campakkan Antagonis!!"
Aku mengumpat mendengar teriakan itu.
Sial. Aku disolimi.
"Putraku harus menjadi kaisar seperti yang sudah tercatat dalam spring love. Tapi!"
Aku memutar mata malas mendapati ratu barapi-api.
"Adegan spring love kemarin malah berbelok dari adegan. Kenapa? Kenapa itu bisa terjadi?"
Aku bersedekap saat ratu menatapku penuh tuduhan. "Adegannya dihapuskan dan diganti jadi kalimat baru sehingga adegan ku berubah oleh Zack. Mana mau aku dipermalukan depan umum."
"Kau membuat putra ku menangis seharian."
"Kenapa? Karena kepalanya ku pukul tepat sasaran? Bagus!"
Caspian menangis hanya karena lemparan sepatu? Hah! Dia sudaj pernah di lukai pedang besi saat perang Gogos. Hampir mati malah!
"Anda sendiri kan yang bilang pria yang berselingkuh itu bajingan."
Ratu menyilangkan tangan. "No comment."
Aku mendelik.
Ratu kembali duduk dan merapihkan dirinya yang agak berantakan. "Ingat kemarin saat ku bilang kalian akan putus tapi bukan saat yang tepat. Seharusnya kalian putus saat Lady Floryn sudah mendapatkan sihir putih."
"Aku tahu pertunangan kalian memang akan dibatalkan. Tapi tidak secepat ini."
Itu yang dia ucapkan kemarin.
"Kalau ini semua adegan ke depannya tidak sesuai dengan spring Love, bagaimana dengan Caspian? Seharusnya dia yang menjadi kaisar, bagaimana dengan tidak ada spring love bukan Caspian yang menjadi Kaisar melainkan Deon." kata Ratu menyinggung isi novel.
"Tinggal tuliskan kalimat baru di ponsel Zack. Dia bisa menciptakan adegan baru. Jika Zack mau dia bisa menjadikan Caspian Kaisar secepatnya." Aku membalas memberikan pendapat dan Zack diam di tempat.
Ratu menghela nafas pelan. "Itu hanya dengan volume satu lalu bagaiman dengan volume dua. Volume dua tidak pernah dirilis ke publik. Volume dua hanya di miliki oleh Zack dan sekarang di pegang oleh aku. Karena file tidak tersimpan dalam data ponsel Zack mungkin saja adegan volume dua masih akan berlanjut."
"Caspian masih akan menjadi kaisar, lalu Deon? Meskipun aku bukan ibu kandungnya, aku tetap menyayanginya seperti anak sendiri. Aku tidak ingin putra ku Deon menjadi dirinya dalam volume dua."
Hatiku mencelos. "Memangnya apa yang terjadi di volume dua? Yang ku tahu dia menjadi antagonis utama, kan?"
Ratu mengangguk. "Ya... Antagonis keren volume dua lebih keren kau tahu. Dia tidak kekanak-kanakan. Itu dituliskan berdasarkan versi penulis yang sudah lebih dewasa. Cerita volume dua tidak kekanak-kanakan seperti volume satu."
Tentu saja. Volume satu dituliskan saat Zack baru tiga belas tahun. Tentu saja terlihat perbandingan dengan tulisan Zack yang menulis volume dua saat berumur 17 belas tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
How Great Evil Sorceress Live (End)
AcakRienraline Varasia Zoro, tunangan putra mahkota kekaisaran Abaru dan putri tunggal pemilik menara sihir. Rienra adalah aku. Status ku tidaklah main-main. Ayahku penyihir agung, tunanganku pangeran mahkota atau lebih tepatnya, aku calon Ratu kekaisar...