Satu hal yang pasti.
Kami benar-benar menikah.
Alasannya akan diceritakan di chapter selanjutnya.
Aku tidak tahu berapa tanggungan pasti tentang acara pernikahan dadakan yang terjadi kemarin sore.
Dalam hitungan hari, kuralat, dalam hitungan jam, pestanya benar-benar sudah siap.
Altar emas, bunga Aunigreos cantik menghias pesta. Tamu undangan yang tidak begitu banyak karena memang pernikahannya mendadak.
Masyarakat terheran. Mereka pikir ini pernikahan pangeran Caspian dengan putri Zoro, ternyata pernikahan adik Caspian dengan mantan tunangan sang kakak.
Hanya satu bulan lebih setelah pertunagan pangeran Caspian dan Lady Zoro dibatalkan, tanpa kabar apapun tiba-tiba kekaisaran mengumumkan pernikahan pangeran kedua mereka.
Sekali lagi masyarakat menduga-duga. Tapi ya sudahlah, aku sudah tidak peduli bagaimana tanggapan mereka.
Karena pernikahan, aku tinggal di istana pangeran Deon untuk sementara. Terdengar bisik-bisik pelayan sekitar, gosipnya Caspian menangis seharian.
Ck. Tidak penting.
Pernikahan terjadi kemarin, aku agak aneh menerima status baru ku sebagai istri. Terlebih menerima perlakuan manis Deon yang sebelumnya kumaki karena lamaran dadakan.
Setelah gempuran hebat semalam aku pergi meninggalkan dia yang tidur di kasur. Biarkan hanya Deon yang bangun kesiangan. Aku sibuk (malu).
"Selamat siang Yang mulia Tuan putri." Sapaan pelayan membuatku merinding. Sebagai santunan kuberi mereka anggukan.
Seluruh istana menjadi sangat sungkan pada ku. Tidak ada yang bisa di ajak bicara kecuali dua orang yang juga ikut kemari, Javier dan Zack. Sienna tidak ada, gadis cantik itu pulang ke menara pagi-pagi sekali untuk bekerja. Zack disini karena dia ajudan ku.
Dua orang ini duduk di gazebo pancuran air sambil makan cemilan. Javier paling menikmati hari liburannya.
Lebar sekali senyum laki-laki ini.
"Oh. Kau disini?" Tanya Javier kaget.
"Tidak. Aku disana." Kataku lalu ikut duduk.
Zack tersenyum lebar, dia membaca buku tebal dengan judul menyebalkan. Pendidikan pernikahan.
"Kenapa kau baca itu?"
Zack meringis dan Javier yang menjawab. "Kami sedang mempelajari kehidupan pernikahan tentu saja."
"Untuk apa? Kalian juga ingin menikah?"
Javier menggeleng. "Tidak. Kami mempelajarinya untuk mu sebelum kau menyimpang. Aku tidak tega pada Pangeran Deon yang kau campakan setelah malam pertama."
Si bebegig!
"Aku tidak mencapakkan! Aku mencari udara segar. Merelaksasi kan ototku yang bekerja seharian."
Javier mendelik dan Zack merona. Aku jadi sadar aku blak-blakan.
Zack segera mengubah topik. "Cerah ya hari ini. Langitnya biru."
Aku mengangguk.
Javier menjawab. "Cuaca yang bagus untuk pengantin baru."
"Javier tutup mulutmu atau kusumbat dengan kue."
Zack melepas buku dan menyomot kue di piring. "Cepat sekali kalian menikah. Aku kaget saat tiba-tiba Deon menculik mu ke sini."
Javier tertawa sarkas. "Menculik? Benar juga. Kita semua tawanan, terlebih nona kita yang sudah menjadi tuan putri kekaisaran."
KAMU SEDANG MEMBACA
How Great Evil Sorceress Live (End)
SonstigesRienraline Varasia Zoro, tunangan putra mahkota kekaisaran Abaru dan putri tunggal pemilik menara sihir. Rienra adalah aku. Status ku tidaklah main-main. Ayahku penyihir agung, tunanganku pangeran mahkota atau lebih tepatnya, aku calon Ratu kekaisar...