Chapter 27. Yve Cereus

207 38 3
                                    

Rienra tidak pasrahan seperti aku. Gadis dengan label antagonis ini tidak pikir panjang dan menceburkan diri ke dalam air.

Pergi mencari Yve.

Sekali lagi merenung. Di mana letak sifat tidak pedulian Rienra yang kutuliskan dalam novel.

Apa itu hanya berlaku untuk adegan Spring Love.

Aku diam di atas kayu berapung selama berapa lama sampai tsunami ini tenang sendiri. Tidak ada Rienra karena dia pergi menyelamatkan satu yang lain.

Tidak apa-apa.

Gadis itu akan kembali lagi pada mereka. Seperti barusan, saat dia pergi menyelamatkan aku dan Javier.

Air surut.

Aku langsung meninggalkan tempat kami mengapung. Dengan tubuh ringkih dan kurus ku pikul Javier yang beratnya dua kali berat badan ku. Mungkin saja berat Javier tiga kali lebih berat.

Latihan kekuatan tubuh yang ku tingkatkan saat pelatihan air terjun tidak sia-sia. Aku bisa mengangkat manusia biru ini.

Pergi menyisir tempat luas sehabis tsunami magis tentu tidak muda. Namun, semua kericuhan akibat sapuan tsunami bergerak kembali ke tempat semula.

Sialan tempat magis ini. Aku mendenguskan tawa saat pohon besar kembali menancapkan akar ke dalam tanah, batu beterbangan ke tempat semula, dan rumput tumbuh cepat dengan subur.

Kesal melihatnya.

Berlari mengitari tempat ini, kami menemukan Rienra dan Yve di tempat kering.

Aku terdiam saat Rienra melakukan sesuatu pada Yve yabg terbaring. Gadis itu memompa dada pemuda itu kuat.

"Jangan mati, sialan!" Umpat Rienra pada pemuda yang terbaring.

Gawat. Yve tampak sekarat.

Aku tidak bisa mengganggu Rienra yang serius memompa dada Yve. Javier yang ku gendong kubiarkan jatuh ke tanah, punggungku akan membujuk makin parah jika terus menggendong makhluk besar seperti dia.

Mau tak mau aku turun mengurusi Javier yang sebenarnya kau tidak tahu bagaimana cara mengatasi masalah racun monster ini.

Lama berpikir, aku baru ingat aku seorang penyihir putih.

Penyihir putih adalah seorang yang memegang pengetahuan lewat smartphone dan tidak terhubung dengan ke-magisan.

Artinya jika aku memakainya, tidak ada dampak pada kami.

Ku rogo saku mencari benda persegi yang lama tidak kusentuh. Mengetikkan berapa kalimat disana.

Menurut internet, racun akan berkurang dalam berapa langka berikut.

Salah satunya dengan mengompres dengan air panas.

Aku beranjak mencari sesuatu yang bisa di jadikan alat dan bahan.

Namun saat aku berputar aku malah mendapati Rienra membungkuk.

Aku terbelalak.

Gadis antagonisku mencium Yve yang terbaring sekarat. Napas ku tercekat. Dia melakukannya dengan bibir.

Dengan bibir!!!

"Rienra, apa yang kau lakukan?!"

Rienra lalu memompa dada Yve lagi. "Memberi nafas buatan tentu saja."

Oh... Hatiku lega.

Deon.
Andai kau tahu apa yang terjadi sekarang ini, apa kau akan membakar Yve di kobaran api?

Demi kedamaian bersama aku tidak akan membocorkan kejadian ini kepada siapa-siapa.

Tentu saja aku tidak akan memberi tahu pada siapa-siapa.

How Great Evil Sorceress Live (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang