Chapter 46. Rapat

93 17 0
                                    

"Kau tahu letak pohon dunia itu? Banyak pararel selain dunia ini dengan dunia ku sebelumnya. Dari sekian banyaknya pararel, kau yakin dimana pohon dunia berada di tempat yang aman?"

"Tidak."

Zack menghela nafas kasar. Punggung kurusnya menabrak kursi kerja ku.

"Kita baru dapat informasi ini Zack, kita masih punya waktu untuk mengumpulkan informasi lagi. Tegat kita dua tahun."

Dua tahun sebelum spring love volume dua terjadi. Hanya dua tahun kami harus tahu dimana letak pohon dunia dari sekian banyaknya dimensi.

Sebenarnya, dua tahun untuk penelitian mencari pohon dunia sangat mustahil. Lebih rumit dari mencari jarum dalam jerami.

Wajah Zack lelah sekali. Sebagai penulis cerita romantis tragis ini, ia salah satu pelaku. Namun pelaku yang tidak bisa disalahkan karena dia sendiri tidak tahu apa yang dia tulis akan menjadi kenyataan.

"Aku minta maaf." Kepala Zack menekuk dalam dan bibirnya bergetar. Untuk sekian kalinya dia minta maaf.

Aku berdecak seraya membereskan meja kerja sebelum Sienna pulang ke sini. "Simpan saja maaf mu. Aku hanya ingin kerja keras mu untuk menghentikan adegan spring love."

Adegan sialan.

Ada lagi yang harus lebih dahulu dipertanyakan.

Sebenarnya sihir Zack sebesar apa sampai bisa menciptakan spring love. Semakin lama bersama Zack aku semakin curiga. Menduga-duga kalau laki-laki ini jelmaan dewa.

Tidak ada yang bisa menulis takdir selain yang maha kuasa.

Apa jangan-jangan!

Zack reinkarnasi dewa?!

Ugh. Kepalaku menjadi sakit.

Terlalu berlebihan berspekulasi seperti itu. Hanya buang-buang energi untuk imajinasi palsu.

"Lalu Katrin?" Zack menyebutkan nama Ratu. "Kapan dia akan ke Utara?"

"Setelah ekspedisi pembasmian monster selesai."

Peran ratu sangat penting. Tidak ada yang umurnya lebih panjang dari ratu. Kami butuh orang berpengalaman seperti Katrin Garnet Abaru, ratu kekaisaran ini sekaligus salah satu rekan yang paling ku andalkan.

.

.

.

Kami hanya menghabiskan 5 jam di menara setelah penjemputan pagi tadi. Pekerjaan berlanjut dengan rapat di penginapan para prajurit utusan dengan pangeran mahkota dan juga pangeran ke dua.

Tak lupa membawa Javier dan Yve ke sana, meninggalkan Sienna dan Zack di kantor mengurus sisa pekerjaan hari ini.

Javier mengeratkan sarung tangan. Dia tidak terbiasa dengan udara dingin, hidungnya berair membuat Yve tidak tega, tapi aku menertawai itu.

Lalu aku dikatai anjing.

Setan memang!

'alvotare saviro'

Kedatangan kami sudah ditunggu. Pasalnya kami terlambat dua puluh menit dari waktu yang dijanjikan. Aku tertawa dalam hati. Bukankah semua tokoh utama selalu datang terlambat.

Perapian menyala dan sihir penghangat masih aktif membuat suhu disini hangat.

Caspian duduk di sofa memakai kacamata baca, lengkap dengan pakaian kerja formal. Deon di sofa seberang yang lebih santai dari biasanya. Si mata merah ini bahkan tidak mengancingkan dua kancing baju teratasnya.

How Great Evil Sorceress Live (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang