Special Episode (2)

39 8 0
                                    

Keluarga Ashillo menempati bagian Utara kekaisaran Utara. Tempat terdingin kekaisaran, mungkin itulah sebabnya sifat mereka dingin.

Penelope tidak bisa mengunyah dengan tenang. Bukannya makanannya tidak enak-Penelope tidak pernah meragukan makanan buatan koki- tapi masalahnya terletak pada faktor lain. Gadis itu tidak bisa mengangkat kepala dengan maximal. Karena sadar semua tatapan keluarga Ashillo tertuju padanya.

Penelope berusaha bersikap anggun dan tenang seperti biasa.

Maximilan meringis. Ikut merasa risih dengan sikap keluarganya itu.

Disisi lain Valor dan Jean bersyukur karena bisa makan dengan sedikit tenang.

Merasa diperhatikan lamat, Penelope mengangkat wajah dan bertukar pandang dengan pelaku.

Tersenyum tipis sebagai santunan.

Donovan yang biasanya tenang kini memberi tatapan menyelidiki. Maximillan jadi bertanya-tanya kenapa adiknya seperti itu.

Donovan si kecil berkacamata menegakkan punggung badan. "Nona Pen pacar kakak Max?"

"UHUK!"

Penelope membeku, Maximilan melotot, Jean terbatuk, dan Valor mengalami ketiga-tiganya.

Max mendelik. "Ayolah, jangan membuat temanku tidak nyaman!"

Suara cekikkan laki-laki disebelah Jean menjadi pusat perhatian lalu beralih pada Penelope dan Max sekali lagi.

"Teman? Kalian tidak pacaran?" Veron menimpali.

Rienra jadi sakit kepala karena situasi meja makan jadi berantakan. Dia jadi menoleh pada putra tertuanya yang dikenal sebagai penjahat. Takut jikalau Reinhard ikut menimpali dengan pertanyaan bodoh.

Rienra hampir mendelik. Berbeda dari pemikirannya Reinhard lebih tenang (kalem) dibandingkan hari lain. Karena biasanya diam saja aura kriminal sang putra tercium sampai 500 meter dari pusat.

Tapi hari ini Reinhard terlalu tenang. Fokus pada Max-tidak, ralat- Gadis di sebalah Maximilan yang cantik luar biasa.

Huh?!

Kenapa lagi ini?!

Sorot mata yang terpancar dari Reinhard terlalu jelas bagi Rienra untuk memahami.

Sial! Putranya jatuh cinta!

Meskipun jatuh cinta itu normal, Rienra tidak tega dengan kepada siapa Reinhard jatuh cinta.

Rasanya beban kehidupan membebani Rienra sampai organ dalam.

Penelope mengerjab. Mata hijau tanda penyihir aurornya tidak bisa menahan risau. "Tidak. Kami hanya bersahabat sekaligus rekan kerja."

Jawaban paling bagus dan ditanggapi positif bagi para penanya.

Donovan tersenyum tipis. "Baguslah..."

Rienra dan Maximilan menoleh heran pada Donovan. Baguslah?! Maksudnya?!

Jean jadi merapat pada Valor karena keduanya sama-sama menahan tawa. Keduanya sepakat untuk tidak menceritakan kejadian ini pada teman-temanya yang lain. Karena pastilah sekarang salah satu dari berapa kejadian yang ingin Penelope sembunyikan sampai mati.

Veron tersenyum lebar hingga gigi putih rapihnya terlihat. "Nona Pen kuat tidak? Mau tanding dengan saya."

Kali itu Maximilan menepuk dahi. Melirik sang ayah agar menegur sang bungsu.

Tapi sialnya justru ayahlah yang kemudian bertanya. Meskipun kalem, ayahnya termasuk kedalam kategori manusia blak-blakan.

"Punya kekasih?!"

How Great Evil Sorceress Live (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang