Hi, vote vote yapp!
Sorry for typo(s)**
Rachel pov--Aku duduk di sofa kamar rawat Nichole sambil mengerucutkan bibirku. Huh, ya. Aku sedang kesal.
Bagaimana tidak, Niall dan Nichole asik berbicara berdua sesekali mereka membullyku. 2 annoying guy melawan 1 gadis sepertiku. Itu tidak adil.Aku menghentakkan kakiku dan pergi melangkah keluar kamar. Aku tak menghiraukan mereka yang masih asik bercanda dan sesekali memanggil namaku.
Aku menuju taman Rumah sakit yang merupakan tujuanku tadi sebelum akhirnya aku bertemu Nichole. Ingin rasanya menelpon seseorang untuk menemaniku. Mungkin Louis? Karena ia pasti akan membuat lelucon yang tidak garing seperti lelucon Harry. Atau Zayn? Dia pasti akan menghiburku dengan senang hati.
Aku mengedarkan pandanganku. Ada kantin rumah sakit. Aku berjalan menujunya. Dan memesan segelas minuman. Sambil menunggu minumanku siap, aku duduk di salah satu bangku. Namun tiba tiba pesawat kertas jatuh tepat di dekat kakiku. Aku meraihnya. Kemudian mengedarkan pandanganku dan melihat seorang anak kecil tersenyum kaku menatapku.
Aku berjalan menghampirinya. "Hey adik manis, apa ini milikmu?" Ucapku lembut selagi memberikan pesawat kertas tadi.
"Umm, iya. Maafkan aku. Aku tadi
dis--" Anak kecil itu terdiam seperti melihat ancaman."Hmm?" gumamku padanya.
"Eh, tidak. Terimakasih, kak." Ucapnya dan mengambil pesawat itu dari tanganku dan pergi begitu saja. Aku hanya bisa menggelengkan kepala.
Kemudian aku kembali menuju kantin dan mengambil pesananku yang ternyata sudah siap. Aku duduk di bangku yang kosong. Meneguk perlahan minumanku. Aku memesan jus mangga. Namun rasanya sedikit aneh. Huh, mungkin karena ini rumah sakit.
Setelah habis, aku pergi menuju taman lagi. Aku duduk di salah satu bangku taman ini. Mengirup udara segar, sesekali memejamkan mata. Tiba tiba gumpalan kertas melayang dan terjatuh tepat mengenai kepalaku. Huh, siapa orang iseng yang bermain di taman rumah sakit?
Baru hendak aku membuangnya, tiba tiba saja batinku berkata untuk membukanya. Siapa tau ada yang penting. Alhasil aku memutuskan untuk membukanya.
Kosong.
Hufft orang iseng.
Aku berjalan menuju tempat sampah dan membuang kertas tadi. aku kembali ke bangku tempatku duduk tadi, ada secarik kertas yang menarik perhatianku. Aku menatap kertas itu. Lecek, sedikit robek, dan usang.Aku mengambilnya, kertas itu di lipat menjadi 2 bagian. Aku membukanya. Aku mengerjapkan mataku berkali kali memastikan aku tidak salah melihat.
'Hi, Rachel. Bagaimana kabarmu? Ku kira kau sudah meninggal, ternyata belum. Baiklah, aku hanya ingin memperingkatkan bahwa semua ini belum berakhir. -Y HB.'
Sial. Siapa Y HB? Kenapa ia terus memberiku surat surat misterius seperti ini? Apa salahku? Apa ia anak sekolah yang iri denganku? Huh, padahal kan aku sudah berhenti membully.
Aku melipat kertas itu lagi dan memasukkannya ke dalam kantung jaket yang ku kenakan. Aku memutuskan untuk kembali ke kamar Nichole. Saat aku baru berjalan beberapa langkah, aku mendengar sesuatu dari semak semak yang berada beberapa meter di samping kananku.
Aku mendekatinya pelahan, dan melihat ada apa di sana. Dan..
Kosong.
Lagi? Hufft. Aku mengabaikannya dan segera berlari menuju kamar Nichole.
**
Author pov--"Katakan padaku apa yang terjadi padanya selama aku tak ada?" Ucap seorang lelaki yang tengah terbaring di ranjang rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of the bad Experience -One Direction-
Fanfiction[COMPLETED] 'Dari hidupku ini, aku bisa mengambil banyak pelajaran. Ada orang egois yang ternyata bisa melakukan apa saja, bahkan membunuh orang lain hanya karena mengikuti egonya. Ada orang yang aku sendiri tak mengerti apa yang terjadi dengannya...