Day 48 - "I Love him."

3K 477 46
                                    

IT'S VERY VERY VERY FAST UPDATE I THINK(?)
Tap vote yaa! Gak susah kan tinggal pencet vote?:)): kan udah enak nih aku fast update terus:(( pleasee..

Sorry for typo(s)

**
Rachel pov--

"Iyaiya, aku akan segera pulang."

"Iyaa, sebentar lagi."

"Kenapa kau begitu cerewet?"

"Iya, aku akan baik baik saja. Aku bawa mobil."

"Okay okay, ya ya. Bye!"

Hufft, menyebalkan. Entah kenapa Violi menjadi protective padaku.

Aku merapikan buku buku yang baru saja ku baca tadi. Jika kalian bertanya di mana aku, aku berada di perpustakaan kota. Kenapa aku berada di sini? Yeah, aku belajar kimia sejak Niall menjahuiku. Ini sudah hari ke 5 aku belajar di sini.

Sudah beberapa hari ini aku belajar di perpustakaan ini. Yeah, awalnya aku belajar sendiri. Karena perpustakaan ini cukup lengkap, sehingga aku dapat mendapatkan jawaban dari semua pertanyaanku. Tetapi, 3 hari ini aku belajar dengan seorang dosen. Awalnya kami hanya berbincang saja, hingga perempuan paruh baya tersebut berkata bahwa ia seorang dosen kimia dari Finlandia.

Akhirnya aku belajar bersama dosen tersebut. Lumayan, 3 hari mendapat 3 bab.

Setelah semua beres, aku bangkit dan membawa tasku beserta tumpukan buku buku tebal.

"Aku pulang dulu ya, Madam. Terimakasih!" Seruku pada penjaga perpustakaan yang bernama Madam Julyetta, tetapi aku memanggilnya Madam July.

"Oh, baiklah. Hati hati di jalan, Rachel!"

Aku membalasnya dengan senyuman dan anggukan. Setelahnya aku segera melenggang keluar perpustakaan dan segera memasuki mobilku dan melajukannya pulang.

**

"I'm home!!" Seruku. Akhirnya aku sampai juga. setelah terjebak macet selama 20 menit. Padahal jarak antara perpustakaan dan rumahku hanya 3,5 km. Tapi akibat macet di tengah kota. Jadilah waktu tempuhnya 20 menit.

Tak lama kemudian, Violi datang dengan berlari kecil.

"Hey, lama sekali kau sampai. Bukannya jarak perpustaan dengan rumah hanya 3,5 km? Seharusnya kau sampai 10 menit yang lalu."

"Hufft, masih untung aku sampai dengan selamat. Kau ingatkan betapa macetnya tengah kota?"

"Oh, jadi karena macet. Okay, aku hanya ingin memberi tahu. Tepat sebelum aku menelponmu, Zayn kemari. Entah apa yang ingin di lakukannya, yang jelas ia bersikeras menunggumu hingga 15 menit. Setelahnya ia memutuskan untuk pulang. Yeah, itu artinya baru kurang lebih 5 menit Zayn meninggalkan rumah ini." Tutur Violi.

"Benarkah? Ia tak ada menitip pesan?" Tanyaku.

"Tidak, ia bilang, ia hanya ingin bertemu atau sekedar mengobrol denganmu."

"Oh, begitu. Terimakasih infonya. Aku ingin istirahat!"

Dengan cepat aku berlari kecil menuju kamarku. Aku mengganti pakaianku dengan pakaian rumah. Kaos lengan pendek dan hot pants. Setelahnya aku berbaring di atas tempat tidur. Aku berpikir soal Zayn. Huh, sepertinya aku harus menelponnya dan meminta maaf karena telah membuatnya menunggu tanpa hasil.

Tut.

Tut.

Tut.

Tut.

'Nomor yang anda hubungi tidak menjawab. Cobalah beberapa saat lagi.'

Hufft, sekali lagi aku mencoba menghubungi Zayn.

Because of the bad Experience -One Direction-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang