Day 47 - "I'll try."

2.9K 453 29
                                    

VERY FAST UPDATE!
Vote dan please comment ya, aku butuh pendapat kalian:')

'Maybe I'm a hard person to love, but when I love, I love really hard.'

Sorry for typo(s)

**
Rachel pov--

Aku bangkit dari tidurku dan segera mengecek ponselku yang berada di nakas.

1 New message.

From: Zayn.

'Morning, lovely! xx."

Aku tersenyum kecil membacanya. Aku tak menyangka kami bisa jadian. Bagaimana tidak, biasanya kami selalu berdebat tentang banyak hal, entah apapun itu. Tetapi sekarang malah menjadi seperti ini.

Biasanya ia jarang menghubungiku. Sekali menghubungiku pasti di saat kepepet, atau kita berdebat. Namun sekaran sudah beda.

To: Zayn.

'Morning, too, Zay! xx.'

Sudah lewat seminggu semenjak hari itu. Memang aku tidak atau belum mencintainya, namun aku mencoba untuk itu. Aku tak ingin mengecewakannya. Ia sudah terlalu lama berjuang sendiri dan aku tak akan biarkan itu terjadi lagi.

Aku bangkit dan mempersiapkan baju gantiku yang akan ku pakai setelah mandi nanti. Aku melihat jam. Pukul 8.27. Pagi sekali aku sudah mandi.

Baru saja aku membuka pintu kamar mandi, ponselku berdering. Panggilan masuk. Hufft, aku berbalik meletakkan pakaian gantiku di sofa dan meraih ponselku.

Zayn?

Kenapa Zayn menelpon?

"Hallo?"

"Hey, sudah bangun ya? Coba lihat depan kamarmu."

"Hah? Untuk apa?"

"Lihat saja, Richel.."

"Uhh, baiklah."

Aku segera berjalan menuju pintu dan membukanya. Aku menengok kanan kiri, tak ada apa apa.

"Sudah, Zay. Dan tak ada apa apa."

"Memang tidak ada. Sekarang coba kau menuju tangga."

"Pfft, apa maumu, Malik?"

"Ikuti saja, sayang.."

Ughh, ada perasaan aneh saat Zayn memanggilku seperti itu. Mungkin karena belum terbiasa?

Aku mengikuti ucapannya, berjalan menuju tangga. Aku mengedarkan pandanganku. Tak ada apa apa.

"Tak ada apa apa. Jangan main main, Zayn."

"Kau yakin tak ada apa apa?"

"Iya, Zay.."

"Benarkah? Kau tak sadar bahwa suara dari teleponmu ada dua sekarang? Cobalah berbalik."

Tanpa menjawabnya aku berbalik. Dan, yang benar saja. Zayn sudah berdiri di belakangku dengan telepon genggam di telinganya, boneka panda di dudukkan dan di sandarkan pada kakinya, dan sebucket bunga mawar krem.

"Hai, sweet." Ucapnya dengan sambungan telepon yang masih tersambung. Alhasil suara Zayn menjadi dua, seperti yang ia katakan tadi.

"Zayn? Apa yang kau lakukan? Dan ada apa--"

"Aku hanya mencoba untuk memberikanmu sebuah kejutan kecil yang sederhana. Dan sampailah aku di sini."

"Dan, itu?" Tanyaku sambil menunjuk benda benda yang berada di dekatnya.

Because of the bad Experience -One Direction-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang