Day 38 - "Explanation."

2.8K 415 11
                                    

Sorry for typo(s)

**
Rachel pov--

Aku berjalan gontai turun dari mobil. Sungguh aku merasa tak enak hari ini. Entah kenapa. Aku memasuki rumahku dan langsung menuju kamarku dan menguncinya tanoa menghiraukan ocehan Violi yang menanyakan apa yang terjadi denganku.

Aku memutuskan untuk menelopon Nichole. Sudah lama aku tidak mendengar kabarnya. Apa dia sibuk mengurusi semua perusahaan Dad? Ingin rasanya membantu. Tapi ia melarangku dan menyuruhku fokus dengan sekolahku. Ia bilang, aku bisa membantunya setelah aku lulus nanti. Huh, itu masih lama sekali.

Aku membersihkan tubuhku dan segera memakai pakaian santaiku. Kemudian aku berbaring di tempat tidur dan mengetikkan nomor Nichole yang memang sudah ku hafal.

Tut.

Tut.

Tut.

Tuut--

What? Di matikan? Apa maunya?

Aku kembali menelponnya.

Tut.

Tut.

Tut.

"Hallo?"

"Nichole! Apa maksudmu mematikan teleponku tadi?!" teriakku.

"Hahahha, hanya ingin membuatmu kesal, Missy."

"How dare you!"

"can you stop scream on the phone? Or i will end this call."

"Nonono! Itu semua salahmu juga."

"Haha, Aku bosan, Sweety. Tak ada yang bisa ku jahili di sini. Seharusnya kau pindah ke sini."

"NICHOLE! KAU KIRA AKU MAINAN?!" Teriakku lagi.

"Berani-- tuut--"

"What the hell? Dia mengakhiri panggilannya."

Aku kembali menelponnya.

"Hallo?"

"Kenapa kau mengakhir panggilan tadi??"

"Kan aku sudah bilang, jika kau berteriak aku akan memutuskan panggilan ini."

"Huh, kau tetap menyebalkan!"

"Oke, baiklah. Apa tujuanmu menelponku?"

"Mengganggumu, Tentu saja." Balasku santai.

Tuut.

What? ia memutuskan panggilannya lagi? Huh, okay ini terakhir, Nic. Kalau kau memutuskannya lagi, aku tak akan menghubungimu lagi.

Tut.

Tut.

Tuut.

"Hallo?"

"NICHOLE! Untuk kesekian kalinya, kenapa kau memutuskannya?"

"Karena kau bilang tujuanmu menelponku adalah menggangguku. Jadi ku matikan saja, kebetulan aku tak ingin di ganggu."

"NICHOLE! Jangan sok polos! Kau menyebalkan."

"Hahaha. Walau terpisahkan oleh benua, tetapi tetap saja aku bisa membuatmu geram. Hebat sekali diriku ini."

"Huh!"

"Okay, okay. Maafkan aku, sekarang apa? Apa tujuanmu menelponku?"

"Hufft, aku hanya ingin bercerita." Ujarku.

Because of the bad Experience -One Direction-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang