Day 22 - "Who's Y HB?"

2.8K 467 7
                                    

Leave vomment ya!
Sorry for typo(s)

**
Rachel pov--

Perfect. Sekarang yang mengetahuinya ada 3. Ya, walaupun Zayn tidak begitu mengerti. So?

Kali ini aku mengajak Nichole untuk membeli ponsel baru. Aku sangat membutuhkannya. Sehingga aku memutuskan membeli yang baru.

"Nic, ke Nando's dulu yuk!" Ajakku pada Nichole.

"Hmm, baiklah." Jawabnya. Segera kita melesat menuju Nando's.

Aku jadi teringat Niall. Sudah 2 hari dia tidak masuk sekolah. Dan sekarang hari minggu. Ia tidak menghubungiku. Tentu saja. Karena aku baru membeli ponsel hari ini.

Tadi pagi aku ke rumahnya. Tetapi satpam rumahnya mengatakan Niall tidak ada di rumah. Kemana dia? Tak biasanya ia seperti ini.

Aku memesan makanan yang biasa ku pesan bersama Niall. Huh, stop memikirkannya, Rachel.

"Ada apa, Rachel?" Tanya Nichole tiba tiba. Sepertinya sedari tadi ia memperhatikanku.

"Tak apa." Balasku singkat.

Aku melanjutkan makanku dan berhenti memikirkan Niall ataupun terror kemarin kemarin. Mencoba berpikir positif, tak ada salahnya bukan?

Selesai makan, kami langsung pulang. Entahlah, aku tidak mood jalan jalan. Walaupun Nichole sudah memaksaku sampai wajahnya jelek. But wait, dia memang jelek.

Aku langsung mengutak atik ponsel baruku. Memasuki kontak orang orang yang sebelumnya sudah ku catat di buku telepon. Aku menyimpan nomor Niall dan menghubunginya.

Tut.
Tut.
Tut.
Nomor yang anda hubungi sedang sibuk. Cobalah beberapa saat lagi.

Shit. Kau kemana, Ni? Paling tidak memberiku kabar walau hanya sebuah pesan singkat. Mengapa aku jadi khawatir dengannya? Apa jangan jangan..

Tidak! Jangan berpikir negative, Rachel!

Aku membanting ponselku ke atas kasur. Dan aku mulai tertidur.

**
"RACHEEEEL!! KEBOO!" Teriak seseorang tepat di telingaku. Sontak aku terkejut dan membuka mataku. Terlihat Nichole dengan muka polosnya.

"NICHOLEE! BISAKAH KAU BERBUAT LEBIH LEMBUT LAGI PADA ADIKMU INI?!" Balasku berteriak. Ku lihat Nichole menutup telinganya.

"Huh, baiklah, my lovely sister." Ucapnya sarkastik.

"Pacarmu menunggu di bawah." Lanjutnya dan langsung pergi keluar kamarku.

What? Pacar? Aku tak punya pacar!

"NICHOOOLEE!" Aku berteriak lagi. Huh, menyebalkan. Siapa sih yang datang?

Aku berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan wajahku. Aku menyisir sekilas rambutku dan mengikatnya asal.

Kemuadian dengan cepat aku menuruni tangga dan menuju ke ruang depan.

"Hufft, dia baru bangun. Kenapa kau mau dekat dekat dengannya? Bisa kau dengar tadi dia teriak nyaring sekali. Apakah itu yang di sebut perempuan?" Terdengar suara seseorang di ruang depan, yang sepertinya sedang membicarakanku. Huh, Nichole. Awas saja kau.

"NICHOLE! APA MAKSUDMU BERKATA SEPERTI ITU?" teriakku pada Nichole.

"Ups, dia dengar. Haha, selamat bersenang senang." Ucap Nichole sambil melambai lambaikan tangannya di udara dan berjalan memasuki rumah.

"Ah, maafkan dia sedikit gila-- Zayn?" Ucapku sedikit terkejut.

"Surprise, huh?" Ucap Zayn angkuh. Huh, pede sekali dia.

Because of the bad Experience -One Direction-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang