A/N : Yay, Chap 50!! Finally! Jangan jadi silent readers lagi yaa. Kasih vote dong, apa susahnya? Makasih yang selama ini udah vote!! Btw, sebentarlagi end nihh.. Keep reading yaa!
"Sometimes, I do not understand what really happened to the people around me."
Sorry for typo(s)
**
Rachel pov--Aku pulang dari rumah Zayn dengan perasaan yang tak bisa di ungkapkan dengan kata kata. Senang. Pasti. Tapi rasanya seperti terbang keliling dunia.
"I'm home!! Vioooo! Aaaaaaa!" Teriakku.
Tak ada jawaban.
Aku berlari menuju kamar Violi. Yang benar saja, pukul 22.00, Violi sudah tertidur?
"Violiii!!!" Teriakku.
"God god! Who's that?! Go away from me!" Balasnya masih dengan mata tertutup.
"Hey, it's me, wake up!!" Seruku.
Ia bangkit dan mengucek mata dengan kedua tangannya.
"Hoamm.."
"Siapa si-- Rachel??"
"Yeah, kau harus mendengarkan ceritaku!" Seruku sangat excited.
"Yang benar saja, jangan malam ini, Rachel. Aku sudah ngantuk. Okay, sekarang kau boleh keluar dan biarkan aku tertidur." Balasnya.
Aku mendengus. "Huh, menyebalkan."
"Rachel, i'm vey tired.""Okay okay, Fine. Bye!"
Aku pergi meninggalkan kamar Violi. Hufft, menyebalkan. Aku harus bercerita dengan seseorang sekarang. Aku ingin meluapkan perasaan bahagiaku.
Aku berjalan menuju kamarku sembari membawa semua hadiah dari Zayn dengan susah payah. Hufft, Zayn, hadiahmu menyusahkan.
Akhirnya aku sampai di kamar, dengan cepat aku menyusun hadiah hadiah tadi dan mengganti pakaianku.
Aku berbaring di tempat tidurku sembari memainkan ponselku. Tidak ada yang menarik. Akhirnya aku memutuskan untuk menelpon Nichole. Sudah 1 bulan ini aku tak menghubunginya.
"Hallo?"
"NICHOLEE!! TEBAK APA YANG BARU SAJA TERJADI!" Seruku saat Nichole baru menjawab panggilanku.
"Berhentilah berteriak, Rachel. Kau tahu, aku baru saja ke dokter telinga bulan lalu, akibat kau menangis nyaring karena Harry. Dan sekarang apa yang terjadi?" Balasnya terdengar malas.
"Hufft.."
"Apa Harry sudah kembali, dan ia memberikan kejutan untukmu?"
"Tidak. Tetapi soal kejutan, ya aku mendapatkan kejutan. Fyi, aku sudah melupakan Harry."
"Waw! Secepat itukah?"
"4 bulan, Nic. Itu lama."
"Okay, okay. Sekarang beritahu aku, siapa yang membuatmu terbang terbang seperti ini?"
"Zayn." Balasku dengan tersenyum lebar. Walaupun Nichole tak bisa melihatnya, aku yakin ia tahu aku sedang tersenyum sekarang.
"Zayn? Dalam rangka apa ia memberi kau kejutan?"
"Hmm, Anniversary kami."
"Oh, Anniversary.. W-whatt??? Anniversary??! For god' sake! Kau baru memberitahukanku?! Damn you, Rachel!"
"Hmm.."
"Sejak kapan? Sudah berapa lama? Kenapa kau tak cerita? Kenapa kau.. Ahh, sudah ku katakan kalian akan menjadi sepasang kekasih nantinya. Kalian sungguh cocok. Fyi, aku sudah merestui kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of the bad Experience -One Direction-
Fanfic[COMPLETED] 'Dari hidupku ini, aku bisa mengambil banyak pelajaran. Ada orang egois yang ternyata bisa melakukan apa saja, bahkan membunuh orang lain hanya karena mengikuti egonya. Ada orang yang aku sendiri tak mengerti apa yang terjadi dengannya...