Day 40 - "Waiting."

3K 456 28
                                    

JUST TAP VOTE!
Udah chapter 40, masa masih banyak silent readers sih:(

'But if I say I need you,
will you come?'

Sorry for typo(s)

**
Rachel pov--

Aku mengerjapkan mataku. Sudah pagi rupanya. Hari ini aku berniat untuk bolos sekolah. Sehari saja tak apa kan? Aku meraih ponsel yang berada di nakasku.

1 New Message--

From: Hazza.

'Morning, sunshine! Maafkan aku tidak membalas pesan pesanmu. Aku sangat sibuk belakangan ini. Jangan khawatir, aku akan kembali 3 hari lagi, tepat pukul 5 sore. Okay? Fyi, aku sedang di New York sekarang xx.'

Hufft.. Aku menghela nafas lega. Akhirnya ia memberiku pesan. Walau terbilang singkat, setidaknya ia memberiku kabar di mana keberadaannya. Aku tak membalas pesannya dan memilih langsung beranjak menuju kamar mandi.

Setelah selesai mandi, aku segera turun menyusuri tangga dan menuju ruang makan. Aku menatap mejanya. Hanya ada pasta dengan mashrum sauce. Huh, membosankan.

Aku menarik kursi dan langsung menyantap pasta tersebut.

"Ku pikir kau tak suka saus mushrum, baru saja aku buatkan kau saus barbeque." Ucap seseorang tiba tiba sembari meletakkan seporsi pasta dengan saus barbeque.

"Aku memang kurang menyukainya. Tapi tak apa lah, sekali kali." Balasku.

"Baiklah, kalau begitu ini untukku saja." Ujar nya--Violi dan segera melahap seporsi pasta di depannya.

"Omong omong kau tak sekolah? Libur atau.."

"Bolos. Yeah, aku bolos."

"Hey, kenapa begitu? Rugi sekali kau bolos."

"Tak juga. Aku bosan dengan pelajaran sekolah. Terlebih lagi hari ini ada 4 jam pelajaran Mr. Brown. Pasti akan sangat membosankan."

"Huh, aneh sekali kau. Di sini aku sangat menginginkan sekolah. Sedangkan kau, malas sekolah."

"Aku kan sudah menawarimu untuk sekolah. Dan kau menolaknya, padahal kalau kita sekelas, kita bisa mengobrol saat Mr. Brown menjelaskan."

"Hey, kenapa jadi mengobrol?"

"Setidaknya tidak tidur."

"Huh, terserahmu sajalah. Jadi kau mau apa hari ini?"

"Entahlah, tidur? Membaca? Meratapi nasib?"

"Kau terdengar seperti anak yang sebatang kara." Ia terkekeh.

"Huh, habisnya tak ada hal lain yang dapat ku lakukan."

"Bagaimana kalau berenang?" Tawarnya.

"Boleh juga. Setelah makan kita akan berenang."

**

Seperti yang sudah ku katakan tadi, setelah makan kita akan berenang. Dan di sini lah kami. Tak jauh jauh, hanya kolam renang belakang rumahku.

"Apa kau bisa berenang?" Tanya Violi kikuk.

"Tentu saja, kau?" Balasku sembari memasukkan badanku ke kolam renang. "Brrr, dinginn.."

"Tak bisa. Kalau begitu ajari aku berenang." Balasnya ikut masuk ke dalam air.

"Baiklah, mulai dari mana?"

"Dari yang dasar sekali."

"Hmm, baiklah.."

Because of the bad Experience -One Direction-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang