Hii! I'm back! Fast update uyee!
Please siders, butuh berapa kali aku minta kalian untuk keluar:( tampakkanlah diri kalian. Aku gak makan manusia kok.
Thanks for reading!!
'Can we be friends again?'
Sorry for typo(s)
**
Rachel pov--'Bagaimana kabarmu? Permainan sebentar lagi akan di mulai. Berhati hatilah. -Y HB.'
Shit. Seharusnya aku membuang kertas ini tadi. Aku menyesal mengambilnya. Sial sial. Apa maunya?
Aku meremas kuat kertas tersebut. Dan memasukkannya asal ke dalam tas. Untuk saja Zayn tidak membacanya dan memilih fokus dengan bukunya.
Tak lama kemudian Mr. Brown memasuki kelas dengan laptop dan buku buku tebal di tangannya.
"Morning, all. Okay, langsung saja. Kumpulkan tugas tugas kalian." Serunya.
Hufft, aku hanya diam di tempat dudukku. Apa boleh buat? Aku menoleh ke belakang. Tempat Niall tentunya. Ia juga diam di tempat. Syukurlah ia juga tak mengerjakannya. Paling tidak aku ada teman.
Sesaat kemudian kelas kembali hening. Semua murid telah kembali ke tempat duduknya masing masing. Okay, hanya aku dan Niall yang tidak mengumpulkan.
Mr. Brown memakai kacamatanya dan membaca satu per satu laporan yang baru saja di kumpul. Sesaat kemudian beliau meletakkan kacamatanya dan berdiri.
"Rachel, Niall, di mana tugas kalian?" Tanya Mr. Brown.
"Saya sudah mengerjakannya, sir. Dan Niall tak membantu." Ucapku.
"Lalu di mana tugasmu?" Tanya Mr. Brown lagi.
"Maaf tetapi laporannya belum selesai, sir." Balasku
"Lalu, di mana laporanmu?"
"Tentu saja di laptop, sir. Tapi aku lupa membawanya karena aku terburu buru tadi pagi."
"Bagaimana saya bisa percaya kalau kau sudah mengerjakannya, sedangakan kau sendiri tidak membawanya." Sergah Mr. Brown.
"Maaf, sir."
"Niall, mengapa kau tak mengerjakannya?" Tanya Mr. Brown beralih ke Niall.
"Siapa bilang aku tak mengerjakan? Aku sudah mengerjakannya." Balas Niall santai.
"What? Jelas jelas kau tak ingin bekerja denganku." Ucapku tak terima.
"Dasar sok tau. Aku mengerjakannya." Balas Niall.
"Baiklah, kalau begitu di mana tugasmu?" Tanya Mr. Brown.
"Tentu saja ada." Ucap Niall sembari merogoh tasnya dan mengeluarkan jilid-an kertas yang cukup tebal kemudian maju dan menyerahkannya pada Mr. Brown.
Setelahnya, Mr. Brown membaca laporan Niall dan terlihat senyum kecil di wajahnya.
"Bagus. Sangat bagus, Niall. Kemampuanmu tak dapat di ragukan di pelajaran kimia ini." Seru Mr. Brown.
What? Sial.
"Dan kau, Rachel. Kau harus mengumpulkannya besok. Dan nilai kalian di pisah." Ucap Mr. Brown. "Sekarang, kau keluar kelas dan sapu lapangan. Kebetulan lapangan sedang kotor akibat banyak daun yang berguguran." Lanjutnya.
"What? s--"
"Tak ada penolakan." Potong Mr. Brown cepat.
Sial! Kenapa aku selalu sial.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of the bad Experience -One Direction-
Fanfiction[COMPLETED] 'Dari hidupku ini, aku bisa mengambil banyak pelajaran. Ada orang egois yang ternyata bisa melakukan apa saja, bahkan membunuh orang lain hanya karena mengikuti egonya. Ada orang yang aku sendiri tak mengerti apa yang terjadi dengannya...