Day 24 - "Zayn's hug."

2.9K 457 2
                                    

I'm backk!!
Leave vote yaa.
Sorry for typo(s)

**
Rachel pov--

Sudah lewat seminggu Nichole kembali ke Amerika. Aku bersyukur ia selamat sampai tujuan. Baru saja ia menghubungiku. Katanya, Mom dan Dad merindukanku. Oh benarkah itu?

Oya, jika kalian bertanya bagaimana dengan Niall, jawabannya adalah belum berubah. Sudah sebulan kami tak bertegur sapa. Aku memperhatikannya di kejahuan. Ia sering menyendiri. Mukanya murung akhir akhir ini.

Dan bagaimana kabar terror terror itu? Ya, aku hanya mendapatkan 3 surat di bulan ini. Penulisnya selalu berkata jika semua ini belum berakhir. Entah apa maksudnya.

Hari ini aku tak masuk sekolah. Yeah, karena akh sakit hari ini. Akhir akhir ini aku tak nafsu makan. Dan jadilah aku sakit.

Dokter pribadiku baru saja pulang tadi, dan sekarang waktuku untuk beristirahat. Baru 5 menit aku memejamkan mataku, tiba tiba seseorang mengetuk pintu. Hufft mengganggu saja.

"Masuk saja." Ucapku sedikit berteriak.

Seseorang membuka pintu kamarku. Hanya pelayan rumahku.

"Maaf, seseorang ingin menjenguk Nona." Ucap Bi Huda.

Aku mengengok jam, pukul 12.30. Hey, siapa yang datang di jam sekolah seperti ini? Masih ada 1 jam pelajaran lagi sebelum bel pulang berbunyi.

"Siapa?" Tanyaku.

"Seorang lelaki."

"Biarkan ia masuk." Balasku lemas. Huh, mengganggu saja.

Bi Huda keluar kamar, dan tak lama seorang lelaki dengan seragam yang masih di kenakannya masuk ke dalam kamarku.

"Seriously, Zay. Kau mengganggu tidurku." Ucapku setelah melihat siapa yang datang.

"Huh, maafkan aku, Nona. Aku bawakan apel, buah kesukaanmu." Balasnya sembari meletakkan sekeranjang apel ke atas meja yang berada di kamarku.

"Hmm. Not bad, thanks." Ucapku.

"Urwell, omong omong kau sakit apa, Richel?" Tanya nya.

"Hanya kekurangan asupan energi saja." Balasku singkat.

"Nah, sudah kuduga. Ini semua karena kau tidak mau mendengarkan perkataanku." Ucapnya sembari duduk di pinggir tempat tidurku.

"Huh, tidak sepenuhnya karena aku tidak mendengar ucapanmu."

"Yeah, terserah padamu, Missy. Get well soon, bay the way!"

"Thanks."

"Kau bisa tidur sekarang, Richel." Ucap Zayn tiba tiba setelah keheningan menyelimuti kami.

"Well, dengan kau yang berada di sini? Bagaimana jika kau--"

"Aku tak akan mengganggumu dan melakukan apapun." Potongnya cepat.

"Yeah, right." Aku memejamkan mataku.

"Nice dream, princess. Get well soon!" ucap seseorang. Seketika itu tubuhku membeku. Sesuatu yang lembut menyentuh keningku. Ah, jangan jangan Zayn--

Tidak. Tidak mungkin.

Dan kemudian aku terlelap.

**
Zayn pov--

Aku duduk di pinggir tempat tidur Rachel sembari menunggunya tidur. Aku memperhatikan wajah polos Rachel saat tidur. Sangat damai. Seperti semua beban bebannya terlepaskan. Niall dan juga surat aneh itu. Ya, aku sudah tau. Setiap surat itu sampai ke tangannya aku selalu sedang bersamanya. Jadi, aku membaca semuanya.

Because of the bad Experience -One Direction-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang