Sorry for typo(s)
**
Zayn pov--Astaga. Aku lupa aku berjanji membatu Rachel untuk mencari siapa pacarnya dulu-- mantannya, ah entahlah siapa dia.
Dia adalah sahabatku. Kami sangat dekat. Hingga pada akhirnya kami menyukai gadis yang sama, tidak. Aku menyukainya terlebih dulu. Aku sudah mendekati gadis itu, namun dia. Yah, begitulah. Dan akhirnya ia mendapatkannya. Dia, mendapatkan Rachel.
Tapi suatu hari ia pergi tanpa alasan, tanpa memberi kabar. Rachel terlihat sangat sedih saat itu. Aku, sebagai sahabatnya datang menghiburnya. Entahlah, mungkin aku masih menyukainya.
Rachel begitu mencintai dia. Dia sahabatku dan dia pacar Rachel. Hingga akhirnya Rachel memutuskan untuk pergi entah kemana, sampai akhirnya aku menemukannya di sini, di London.
Aku berjalan menuju toilet. Huh, panggilan alam ini menyebalkan. Segera aku menyelesaikan urusanku di toilet. Setelahnya aku segera kembalu ke kelas, tetapu langkahku terhenti karena mendengar dialog seseorang dengan suara yang familiar. Aku mendengar suara seseorang berdebat di dekat ruangan cleaning service.
Aku menghampirinya. Berjalan perlahan agar langkah kakiku tak terdengar.
Dan, what?
Mereka adalah Harry dan Liam. Hey, apa yang mereka lakukan di sini? Berdebat di tempat sepi, di sekolah dan hanya berdua. Apa mereka ada masalah? Yang benar saja. Biasanya jika ada masalah kita membicarajannya bersama. Ya, aku, Liam, Louis dan Harry.
Merasa penasaran aku mentajamkan pendengaranku.
"Yang benar saja, Hazz. Selama ini kau bersembunyi?"
Aku mendengarnya. Itu suara Liam.
"Tidak, Li. Setelah menyadari kalau itu benar benar 'dia' aku sudah ingin menampakkan diriku. Namun, suatu hal membuatku mengurungkan niatku itu." Balas Harry.
Apa yang mereka bicarakan?
"Li, aku memberitahukan ini padamu, karena aku pikir kau yang paling bijak. Louis? Tidak, pasti ia akan memberi solusi gila seperti biasanya dan itu akan membuat masalahku semakin rumit. Dan Zayn? Tidak mungkin. Ia dekat dengan Rachel. Apa bila aku memberitahukannya, kau tau lah apa yang akan terjadi." Ujar Harry lagi.
Apa maksudnya? Kenapa ada namaku dan Rachel??
"Kau mengecewakannya, Haz. Zayn dan juga Rachel. Bagaimana jika Rachel tau sebenarnya kau adalah mantannya?"
"Entahlah, Li."
Aku berjalan mundur, perlahan. Bagaimana bisa? Jadi orang yang selama ini di cari Rachel adalah Harry? Dan Harry cinta pertama Rachel.
Crap. Aku mendapatkannya. Aku harus segera memberi tahu Rachel.
Aku berbalik, tetapi tanpa ku sadari, aku menendang ember berisi air pel di belakangku.
"Siapa di sana?"
**
Hufft, untuk aku cepat cepat pergi. Bisa mati jika aku tidak segera pergi tadi.
Lagi pula kau Zayn. Bodoh sekali. Kenapa pakai acara menendang ember? Bagaimana jika kau ketahuan nanti Zayn?
Lupakan soal itu. Aku harus segera memberitahu Rachel soal ini.
**
Rachel pov--Aku terbangun dari tidurku. Jam berapa ini? What?! Sudah istirahat. Aku mengamati sekitar. Kosong. Shit. Zayn meninggalkanku. Padahal tadi ia berjanji akan membangunkanku ketika bel istirahat berbunyi. Tapi apa? Ia malah meninggalkanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of the bad Experience -One Direction-
Fanfiction[COMPLETED] 'Dari hidupku ini, aku bisa mengambil banyak pelajaran. Ada orang egois yang ternyata bisa melakukan apa saja, bahkan membunuh orang lain hanya karena mengikuti egonya. Ada orang yang aku sendiri tak mengerti apa yang terjadi dengannya...