'I really miss you talking to me.'
Sorry for typo(s)
**
Rachel pov--Hari ini aku kembali bersekolah. Yeah, 2 hari lalu aku sakit. Akibat hujan waktu itu. Oh ya, aku mendapatkan 2 pasang sepatu baru, dan 1 scrapbook dari Nichole. Aku tak menyangka orang seperti dia bisa membuat scrapbook. Di dalamnya banyak foto foto kita berdua. Aku jadi semakin rindu dengannya. Tak lupa ada foto Mom dan Dad.
Omong omong bagaimana kabar mereka? Selama ini aku belum pernah mengunjungi makam mereka. Karena memang belum sempat. Aku sangat merindukan mereka.
"Hey, melamun saja." Ucap seseorang mengagetkanku. Aku menoleh dan mendapati Zayn duduk di sebelahku.
"Pelajaran kimia sudah mau di mulai." Lanjutnya.
"Huh, aku tak peduli dengan kimia. Lebih baik aku tidur." Jawabku santai dan segera menidurkan kepalaku.
"Weitss, hari ini akan ada tugas praktek berpasangan, sebagai portofolio. Dan kau tak boleh tidur kali ini." Cegah Zayn langsung menarik tanganku yang tadinya ingin ku jadikan alas tidurku.
"Zayn, tugas itu kan di kerjakan di luar jam sekolah. Kau tinggal katakan siapa patnerku, dan aku akan mengerjakannya. Beres kan?" Aku kembali menidurkan kepalaku.
"No no no. Kau sudah sering sekali tidur, Richel."
"Ayolah, Zayn."
"No."
"Ehmm, Selamat pagi anak anak, pagi ini saya akan memberi materi untuk tugas portofolio kalian. Harap di simak." God, itu suara Mr. Brown.
"Nah, dengar." Ucap Zayn.
"Pffft." Terpaksa aku mendengarkan Mr. Brown menjelaskan.
**
"Baiklah, sudah jelas semua? Saya akan bagi kalian berpasang pasang, seperti biasanya." Ucap Mr. Brown.
"Untuk kali ini, kalian tidak boleh protes tentang seseorang yang akan menjadi pasangan kalian. Paham?" Lanjutnya.
"Yes, sir."
"Saya akan menyebutkannya satu persatu. Hmm, Taylor dengan Titty, Irish-Liam, Witnie-Harry, Nute-Quishy."
"Hmm, Kau, Zayn dengan Louis." Lanjutnya.
"Yess!" Seseorg bersorak, aku menoleh ke belakang. Louis rupanya.
"Kau tahu, Rachel. Bekerja dengan Zayn itu enak, dia rajin." Bisik Louis.
"Hey, kau juga harus mengerjakannya." Balas Zayn.
"Huh, aku tak jamin bakal bisa." Ujar Louis.
"Sssh.."
"Poltine-Tim, Sunnia-Olive... Dan Rachel kau dengan Niall. Apa ada masalah anak anak?"
"Sir, bagaimana denganku? Harry tak masuk.." Ujar seseorang. Ya, dia patner Harry. Dan Harry sampai sekarang belum kembali.
"Oh ya, hmm bagaimana ya? Nanti saya cari solusinya." Balas Mr. Brown.
"Thanks, sir."
"Ada lagi?"
Hening.
"Okay, baiklah kalau--"
"Sir, saya tak mau dengan Rachel. Lebih baik saya dengan yang lain saja. Sekalipun orang culun di kelas ini." Potong seseorang. Aku menoleh ke arah sumbernya setelah mendengar namaku di sebut. Niall?
"Mr. Horan? Apa ada yang salah? Kau seharusnya senang dengan Rachel, kalian kan sudah sangat dekat." Balas Mr. Brown.
"Saya tidak mau dengan-nya." Tegas Niall.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of the bad Experience -One Direction-
Fanfic[COMPLETED] 'Dari hidupku ini, aku bisa mengambil banyak pelajaran. Ada orang egois yang ternyata bisa melakukan apa saja, bahkan membunuh orang lain hanya karena mengikuti egonya. Ada orang yang aku sendiri tak mengerti apa yang terjadi dengannya...