Sorry for typo(s)
EDITED.
**
Niall's pov--
Masalah tadi belum selesai. Dia pergi entah kemana. Aku menyesal telah membentaknya lagi, aku sadar bahwa perbuatannya tadi sudah tidak lebih parah dari dulu. Mungkin dia hanya menganggap ini hal sepele.Tapi aku melakukan ini demi kebaikannya, demi sikap Rachel yang dulu. Yang ceria, dan suka menghibur orang.
Aku mengusap wajahku. Sepulang sekolah aku memutuskan untuk datang kerumahnya.Aku datang sendiri tanpa Liam, Louis, Harry dan juga Zayn. Aku tahu apabila aku mengajak mereka pasti Rachel akan bertambah kesal.
Walaupun Harry sudah membujukku agar aku mengizinkannya ikut, Tapi aku menolaknya. Sesampainya di rumah Rachel, aku bertemu dengan Nichole, katanya Rachel dikamar. Mengunci kamarnya, dan tidak mau di ganggu.
Tadi dia yang menjemput Rachel saat Rachel menelponnya. Hal itu cukup membuatku lega karena Rachel baik baik saja. Tetapi ia tak mau keluar dari kamar, di sekolah aku sudah mengirimnya 10 pesan, tak ada satupun pesan yang dibalas.
Jelas saja. Ponselnya saja tidak aktif. Aku mencoba mengirimnya pesan lagi.
To: Rachel
'Hey, kau sedang apa? Bisakah kau keluar sebentar. Aku hanya ingin minta maaf.'
Aku berharap ia membalasnya. 10 menit, 20 menit dan sekarang setengah jam. Sepertinya dia tidak akan membalas sms ku.
"Racheel! It's me, Niall. Keluarlah." Tak ada balasan.
"Aku tahu kau di dalam dan mendengarku sekarang, aku mohon. Keluar Rachel." Tetap tidak ada balasan.
Aku pun memutuskan untuk pulang. Sebelum pulang aku menitipkan boneka panda dan sebuah bunga mawar krem pada Nichole. Aku tahu ia sangat meyukai benda ini.
"Jika Rachel keluar, beri boneka dan bunga ini." Ucapku pada Nichole.
Sebelum pulang aku mengirimnya 1 pesan lagi.To: Rachel
'Okay, aku pulang dulu ya.. Jangan lupa makan dan minum obat. Aku minta maaf telah membentakmu. Aku hanya ingin Rachel yang dulu, sebelum bertemu dengan lelaki brengsek itu. Aku harap kau memaafkanku. Aku melakukan ini demi kebaikanmu.'
Aku menunggu 5 menit lagi untuk memastikan Rachel keluar atau tidak. Ternyata ia tidak keluar. Jadi aku memutuskan untuk pulang sekarang. Aku melajukan mobilku dan kembali ke rumah.
**
Rachel's pov-Yah, 1 pesan lagi masuk. Ku harap bukan dari Niall.
From: Niall
'Hey, kau sedang apa? Bisakah kau keluar sebentar. Aku hanya ingin minta maaf.'
Hufft, sebenarnya aku tak tega dengannya, aku mengerti maksud dia katakan. Tapi aku tak suka dengan cara menyampaikannya. Itu sama saja dia memarahiku, membentakku, seakan akan aku ini bukan orang yang berarti dalam hidupnya.
30 menit berlalu. Aku masih tidak tahu harus membalas apa. Aku harap Niall belum pulang.
From: Niall
'Okay, aku pulang dulu ya.. Jangan lupa makan dan minum obat. Aku minta maaf telah membentakmu. Aku hanya ingin Rachel yang dulu, sebelum bertemu dengan lelaki brengsek itu. Aku harap kau memaafkanku. Aku melakukan ini demi kebaikanmu.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of the bad Experience -One Direction-
Fanfiction[COMPLETED] 'Dari hidupku ini, aku bisa mengambil banyak pelajaran. Ada orang egois yang ternyata bisa melakukan apa saja, bahkan membunuh orang lain hanya karena mengikuti egonya. Ada orang yang aku sendiri tak mengerti apa yang terjadi dengannya...