Niall pov--
"Dia, Harry Styles."
Ada rasa tak enak sangat mengatakannya. Padahal hanya seseorang yang menitip salam pada Rachel, tapi mengapa ada rasa tak enak hati pada saat mengatakannya. Apa jangan jangan ...
Arrgh tidak mungkin, Niall! Kau sudah berkomitmen.
Aku dan Rachel sama sama diam membeku. Aku tak tahu mengapa kami jadi diam diam seperti ini.
Clekk.
"Saatnya minum obat!!" Teriak seseorang yang baru masuk kamar Rachel. Dan dapat di pastikan itu Nichole.
Nichole berjalan mendekati kami. Em sebenarnya Rachel, ia membawa 1 botol obat sirup dan 1 bungkusan obat tablet. Dan tak lupa juga 1 gelas air putih.
"Ayo, Rachel. Minum obat sekarang." Ucap Nichole.
"Yaya." Rachelpun menuruti perintahnya. Setelah ia menegak obatnya, ia kembali bersandar pada kepala tempat tidurnya.
"Nah, sekarang istirahat lagi yaa. Dan kau Niall, waktu jenguk sudah berakhir. Silahkan pulang." Ucap Nichole dengan berlagak sok cool.
"Mengusirku, huh?"
"Haha, tidak. Tapikan Rachel butuh istirahat, Niel." Balas Nichole.
"Yaya, baiklah."
Aku beranjak dari tempat tidur Rachel dan segera menuju keluar kamarnya.
"Niall." Panggil seseorang saat baru saja aku ingin melangkahkan kakiku keluar kamar. Ya, dia Rachel.
"Temani aku ya?" Pintanya dengan memasang puppy face.
"Tapi Nichole baru saja mengusirku, huh?" Balasku tanpa merasa berdosa.
"What?? Aku tak mengusirmu. Hanya memintamu untuk tidak mengganggu istirahat Rachel." Samber Nichole ketus.
"Oh, come on, Nic. Biarkan Niall menemaniku, okay?" Bujuk Rachel pada kakaknya itu.
"Jadi kau lebih memilih ditemani Niall dibanding olehku? Huh?" Balas Nichole ngambek seperti anak kecil yang tidak di belikan mainan oleh orang tuanya.
"Arrgh, ayolah, Nic." Balas Rachel sedikit lebih memelas. Aku terkekeh melihat kelakuan kakak-beradik yang satu ini.
"Baiklah." Ucap Nichole yang akhirnya pasrah.
"Yey! Thankyou setan Nichole!!" Teriak Rachel girang. Astaga. Benar benar keluarga yang aneh.
"Kau memanggilku setan? Tak jadi ku izinkan Niall tinggal bersamamu." Ucap Nichole.
"Ayolah, kan aku hanya bercanda kakakku Nichole Arka Wiptson yang baik, tampan dan care dengan adiknya yang satu ini." Balas Rachel.
"Okay, aku tinggal." Ucap Nichole berlalu pergi sambil membawa obat Rachel tadi.
"Temani aku ya, Ni?"
"Tidak. Aku ada urusan. Daaa!" Ucapku.
"Ahh, Niall. Ayolah. Kau sudah ketularan virus setan dari Nichole rupanya."
"Mohon maaf, saya sudah pasang antivirus."
"For god's sake. Ayolah, Niall."
"Hmm, bagaimana yaa?" Balasku sambil menimbang nimbang.
"Pleasee.."
"Okay! For you." Balasku dan berjalan mendekati ranjang Rachel.
"Thankyou again, Nialler." Balasnya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of the bad Experience -One Direction-
Fiksi Penggemar[COMPLETED] 'Dari hidupku ini, aku bisa mengambil banyak pelajaran. Ada orang egois yang ternyata bisa melakukan apa saja, bahkan membunuh orang lain hanya karena mengikuti egonya. Ada orang yang aku sendiri tak mengerti apa yang terjadi dengannya...