£
"Di dunia yang menyeramkan ini aku harap aku bisa bertemu dengan orang yang benar-benar menerima dan selalu ada untukku tapi sepertinya tidak mungkin akan terlalu egois jika itu terjadi" S. H
*
Cahaya matahari menempati titik ter puncak pada langit. Teriknya membuat siapa saja jadi enggan melangkah keluar rumah. Hawa panasnya begitu menyengat pada kulit.
Sebuah langkah kaki mungil menyusuri jalanan kota dengan gumaman pada belah bibirnya. Berkali-kali ia melangkah sambil berlari terlihat seperti anak kecil.
"HAECHAN..!" sebuah teriakan menghentikan langkahnya, tubuhnya ia bawa memutar ke belakang melihat pemilik suara yang tidak asing menyapa pendengarannya.
"ya injun" balasnya ketika si pemilik suara yang meneriaki nya tadi sekarang berada tepat didepannya.
"ayo pulang bersama" ajak Renjun sambil menggandeng pergelangan tangan Haechan.
Haechan hanya menurut mengikuti langkah Renjun. Disepanja perjalanan mereka selalu berbincang-bincang dan tertawa puas karena menciptakan lelucon-lelucon yang sangat lucu.
"ecan.. kau tinggal di mana? pertanyaan pemuda disebelaun membuat Haechan sedikit mengkerut kan keningnya.
"injun mau main di tempat ecan?"
Renjun mengangguk menatap meng-iyakan ajakan dari Haechan.
"bolehkah?" tanya Renjun ragu-ragu.
"tentu" Haechan menarik tangan Renjun untuk lebih bergegas ikut bersamanya menuju unit apartemen tempatnya tinggal bersama kakaknya.
Akhirnya langkah mereka berakhir, Haechan dan Renjun sekarang sedang berada di depan pintu unit apartemen. Haechan membuka tasnya dan mengeluarkan handphone nya. Ia melihat pesan teksnya bersama Hendery. Renjun hanya memperhatikan aktivitas yang Haechan lakukan tanpa berniat bertanya.
Beberapa menit berlalu, sekarang mereka sudah masuk kedalam unit apartemen Haechan. Renjun mendudukan dirinya di sofa. Sedangkan Haechan, ia pamit ke kamarnya untuk berganti pakaian terlebih dahulu.
"apa yang akan kita lakukan?" tanya Haechan memecah keheningan setelah sampai di ruang tengah tempat Renjun sedang duduk menunggunya.
Renjun mengangkat bahunya pelan "entahlah.. mungkin membuat tugas rumah bersama?"
Haechan mengangguk ia kembali meninggalkan Renjun sendirian dan mengambil tasnya di kamar. Tidak lupa juga ia mengambil beberapa camilan di kulkas serta minuman dingin untuk menemani waktu belajarnya.
Menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyelesaikan satu mata pelajaran tugas rumah mereka. Tak terasa sekarang sudah sangat sore, Renjun merapikan kembali semua buku tulis serta pulpennya. Memasukkan semua barang-barang miliknya kedalam tas. Setelah merasa semuanya telah selesai ia berpamitan kepada Haechan untuk pulang kerumahnya. Sebelum keluar dari unit apartemen Haechan, Renjun terlebih dahulu memesan taksi dari handphone nya.
£
Haechan menemani Renjun menunggu jemputan nya di tepi jalan. Sesekali mereka melemparkan candaan yang mendatangkan tawa menggelegar di anatara mereka. Bahkan orang-orang yang berlalu-lalang menatap aneh kearah mereka. Tapi hal itu tidak terlalu mereka pedulikan.
"ecan?!" sebuah suara menghentikan tawa bahagia mereka. Haechan memutar tubuhnya melihat sang pemilik suara yang sangat jelas ia tahu siapa.
"kak Dery" pekik Haechan, ia melangkah lebar berjalan menuju Hendery, tangannya melingkar pada pinggang Hendery. Mereka saling berpelukan membuat Renjun menatap bingung pada kedua orang itu.
Hendery melepaskan pelukan Haechan dari tubuhnya, kedua tangannya bertumpu pada bahu Haechan. Menatap bergantian pada Haechan dan Renjun yang berdiri di belakang Haechan. Renjun yang menyadari arah pandang Hendery hanya tersenyum canggung.
"ecan darimana?" pertanyaan Hendery membuat Haechan menoleh ke belakangnya, menatap pada Renjun.
"ecan tadi habis membuat tugas bersama Renjun" Renjun mengangguk menatap Hendery yang juga menatapnya.
"ahh.. halo namaku Renjun, Moon Renjun" ucap Renjun memperkenalkan diri.
Hendery menautkan alisnya dan menatap lekat pada Renjun "Moon Renjun?" ulang Hendery yang dibalas anggukan oleh Renjun.
"ada apa kak?" tanya Haechan menatap bingung pada reaksi yang diberikan oleh Hendery.
"ahh.. tidak ada apa-apa"
"yasudah kalau begitu untuk apa kalian disini?"
Ketiganya menoleh pada sebuah mobil yang berhenti tepat disebelah mereka.
"umm.. sepertinya ini taksi ku, baiklah aku pulang dulu" Renjun berpamitan pada keduanya dan langsung pergi memasuki mobil.
Haechan dan Hendery memperhatikan mobil itu sampai benar-benar hilang dari pandangan mereka.
Setelahnya mereka pun kembali menuju unit apartemen mereka. Melakukan kegiatan yang seperlunya mereka lakukan di sore hari ini.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Problem and Our Problem
Random"maafkan aku yang tak bisa bersikap layaknya orangtua untuk kalian, tapi mulai sekarang aku berjanji akan selalu menyayangi dan melindungi kalian, aku benar-benar minta maaf" Seo Haechan ceritanya aku ganti judul dari "why can like this" menjadi "my...