4. Namaku Moon Renjun

380 27 0
                                    

'sebelum baca jangan lupa tap bintangnya gess'

£

Gelap malam semakin mendominasi, Hendery mendudukan dirinya di bangku taman. Tangannya sibuk dengan handphone, sekarang Ia sedang mencari pekerjaan melalui web online, mungkin Ia bisa mendapatkan pekerjaan dari sana.

"wahh.. akhirnya.. pekerjaan ini sesuai dengan jurusan kuliahku, tak sia-sia ijazahku" binar bahagia terpancar di wajah Hendery "besok aku akan kesana siapa tahu aku bisa bekerja tetap dan mendapatkan gaji yang besar disana, aku akan izin sehari di bar"

Hendery menyibak rambutnya kebelakang, sekarang Ia bahagia, sangat bahagia. Wajahnya tak henti-henti menampilkan senyuman.

"oke.. sekarang saatnya memberitahu ecan"

Sekarang sudah lewat pukul sembilan malam. Hendery berjalan menuju apartemen, langkahnya menyusuri lorong apartemen menuju kamarnya yang berada di lantai dasar.

"kak Dery pulang"

Hendery membuka pintu apartemen, sepi, hal itulah yang ia lihat pertama kali.

"ecan?"

Hendery berjalan menuju kamar Haechan untuk mencari anak itu.

Dan.. ya sekarang Haechan sedang berada di kamar sambil membaca buku.

"ecann?" Haechan mengalihkan pandangannya menuju sumber suara yang memanggil namanya.

"kak Dery" pekik Haechan senang, Ia berlari mendekati Hendery.

"ecan sudah makan malam?"

"sudah sejak tadi" Hendery mengusak surai cokelat madu Haechan.

"kenapa belum tidur?"

Haechan menggeleng "ecan tadi membaca buku" Haechan menyodorkan buku yang dibacanya di depan wajah Hendery.

"umm.. baiklah sekarang simpan bukunya dan pergi tidur" Haechan mengangguk, Ia menyimpan bukunya di meja belajar dan berjalan menuju kasur.

"selamat malam"

Hendery keluar dari kamar Haechan, sekarang saatnya Ia menyiapkan semua dokumen yang akan Ia butuhkan dan mengiriminya ke web lamaran pekerjaan yang dilihatnya di internet.


£

Cahaya pagi menyinari setiap sudut kota, Haechan dan Hendery sudah rapi dengan setelan nya masing-masing. Sekarang saatnya menuju ke sekolah Haechan.

"Haechan nanti pulang sekolah tunggu Kak Dery ya, jangan panas-panasan cari tempat yang teduh"

"baiklah"

Sepasang saudara itu berjalan beriringan seperti biasanya, tak lupa juga bergandengan tangan seperti anak kecil.

"ecan capek tidak berjalan terus setiap pergi dan pulang sekolah?"

Haechan menggeleng "tidak, jika ada Kak Dery" ucapnya dengan menampilkan senyuman lebar.

Hendery terkekeh geli melihat adiknya itu. Sangat lucu menurutnya.

"sekolah ecan menyenangkan tidak?" Haechan yang mendengarkan pertanyaan itu terdiam, senyumannya memudar.

"menyenangkan Kak, ecan punya banyak teman di kelas" bohongnya "maafin ecan Kak Dery"

My Problem and Our ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang