'sebelum baca jangan lupa tap bintangnya gess'
£"kau bahkan membuat Haechan ku jadi orang yang berbeda kau tahu?"
"bahkan Chenle dan Mingrui.. mereka.. mereka tak pernah sedikitpun mendapat kasih sayang Haechan sejak mereka berumur satu tahun, itu karena kau sialan"
Renjun benar-benar menceritakan semuanya kepada Mark dan keluarganya. Bahkan wajah Renjun tanpak memerah menahan tangis dengan emosi yang memuncak tak lupa tangan yang mengepal. Jika ia mau mungkin sudah sejak tadi ia memukuli wajah Mark.
"maaf.. aku tak tahu" lirih Mark sambil menunduk.
"enak sekali mulutmu mengatakan maaf, bahkan ketika Haechan memohon ampun padamu apa yang kau lakukan?"
"kau tak menaruh rasa kasihan sedikitpun padanya, kau hanya bersikap sebagaimana yang kau mau tanpa memikirkan perasaannya"
"kau bahkan menghancurkan separuh kehidupan mereka Mark, kau sangat jahat brengsek, kenapa kau tidak mati saja untuk menggantikan rasa sakit mereka?"
Kalimat itu terlontar dengan suara yang begitu keras di belah bibir Renjun. Setelah itu Renjun langsung menarik tangan Guanlin untuk pergi bersamanya, Matanya sudah berkaca-kaca menahan tangis, jika masih disini ia tidak akan bisa lagi menahan air matanya untuk turun.
Guanlin yang ditarik begitu hanya bisa pasrah mengikuti kemauan Renjun. Toh dia juga tidak ingin kekasihnya menangis di sini.
Mark dan keluarganya masih mencerna ucapan yang Renjun sampaikan. Kalimat demi kalimat yang Renjun lontarkan bagaikan kaset rusak yang berputar dalam otak mereka.
"aku tidak ingin menikah dengan orang yang sudah memiliki anak dengan orang lain"
"siapapun tidak akan mau menikah denganmu, apalagi setelah mengetahui bahwa kau bukan orang yang bertanggungjawab"
"bukankah Chenle dan Mingrui terlalu tidak beruntung memiliki Ayah sepertimu?"
"dan kau akan sangat brengsek jika bisa hidup bahagia diatas penderitaan Haechan dan anak-anakmu"
"kau tidak lihat bagaimana susahnya Haechan berjuang sendirian"
"Chenle dan Mingrui selalu berusaha mendapatkan perhatian Haechan tapi semuanya sia-sia karena hati batu Haechan dan itu semua karena mu"
"bahkan kakaknya pun dia lawan karena dia benar-benar tidak menginginkan anak itu"
Semua kalimat itu masih terngiang-ngiang di dalam pikiran mereka, bagaimana emosi renjun menyampaikan setiap kata demi katanya.
"Mark.. Daddy benar-benar kecewa padamu"
"Jeno memang menghamili kekasihnya sebelum menikahinya tapi setidaknya dia berani bertanggungjawab tidak sepertimu"
Mark menundukkan kepalanya enggan menatap Jaehyun yang berbicara dengannya. Tentunya semua orang yang mendengar penjelasan Renjun tadi sangat terkejut. Siapa yang menyangka Mark akan melakukan perbuatan seperti itu. Bahkan Mark dinilai terlalu sempurna untuk melakukan perbuatan yang tidak benar itu.
"maafkan aku.. " lirih Mark.
"berikan ucapan maafmu itu untuk Haechan dan kakaknya.. jujur Bubu sangat kecewa padamu Mark"
"satu lagi.. selesaikan semua masalahmu dan bawa keluarga kecilmu untuk hidup bahagia bersamamu"
"bagaimanapun reaksi Haechan nanti kau harus tetap meminta maaf padanya dan jangan lupa datang pada anak-anak mu juga, hidup mereka kacau karena perbuatanmu"
Taeyong berdiri dari duduknya lalu pergi meninggalkan ruangan yang mendadak suram itu. Padahal suasananya tadi dipenuhi oleh suara gelak tawa mereka. Namun sekarang semuanya sudah berganti menjadi suram dan menyedihkan untuk seorang Jung Mark.
"Mark.. Daddy pamit" dan benar saja setelah mengatakan itu Jaehyun pergi melongos meninggalkan kedua putranya dan juga seorang menantunya.
Suasana semakin kaku dan suram. Tak ada pembicaraan hanya ada rasa penyesalan dan kesedihan diwajah Mark.
Jaemin memandang Mark sekilas lalu beralih pada Jeno. Alisnya terangkat memberi kode pada Jeno. Jeno yang paham lalu berjalan mendekati Mark.
"sudahlah Mark" tangannya mengelus pundak Mark, agar saudaranya itu tidak terlalu larut dalam kesedihan.
"percuma saja dirimu larut dalam kesedihan, penyesalanmu sekarang pun sudah tidak ada gunanya" bukannya memberikan kata-kata penenang untuk Mark, Jeno malah semakin membuat suasana hati Mark semakin buruk.
Jujur, Jeno sebenarnya juga kecewa pada Mark, tapi bagaimanapun mereka tetap saudara. Dan mereka kembar.
"tenanglah, sekarang coba perbaiki semuanya secara perlahan, mungkin masih ada kesempatan untukmu.. dan misalkan kesempatan itu tidak ada untukmu, maka matilah sesuai yang Renjun katakan"
"kau gila" bisik Jaemin di sebelah Jeno. Sedangkan Jeno hanya bersikap acuh seolah dia tak melakukan kesalahan apapun.
Mark mengangkat kepalanya, wajahnya benar-benar buruk, terlihat mendung, bahkan lebih mendung dari cuaca di luar ruangan saat ini.
"tidak aku hanya bercanda, mulai sekarang coba kau datangi mereka dan perbaiki semuanya, anak-anak itu masih membutuhkan peran ayahnya" bujuk Jeno.
"aku.. entahlah Jeno, aku bingung.. apa aku bisa mendapatkan maafnya?"
"ayo semangat, anak-anakmu sekarang membutuhkan peran dan tanggungjawab mu" Jeno memukul pelan pundak Mark.
"ayo sekarang saatnya pulang dan memperbaiki semua kekacauan nya" ajak Jaemin sambil menarik pergelangan tangan kedua dominan itu.
Jeno dan Mark hanya bisa pasrah mengikuti langkah Jaemin.
"maafkan aku Haechan"
TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/359000873-288-k742426.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Problem and Our Problem
Aléatoire"maafkan aku yang tak bisa bersikap layaknya orangtua untuk kalian, tapi mulai sekarang aku berjanji akan selalu menyayangi dan melindungi kalian, aku benar-benar minta maaf" Seo Haechan ceritanya aku ganti judul dari "why can like this" menjadi "my...