18. Moon's Family

318 18 0
                                    

'sebelum baca jangan lupa tap bintangnya gess'

£


Hari demi hari berlalu hingga berganti minggu. Tak terasa waktu yang telah berlalu sudah lebih dari setengah tahun.

"HAECHAN CEPAT TURUN, ANAK-ANAKMU BUTUH ASUPAN" suara cempreng nan memekakkan telinga itu berasal dari ibunya Renjun.

Moon Doyoung, lelaki manis yang terlahir seperti Haechan. Sekarang Haechan berada di negara asal Renjun. Melanjutkan homeschooling nya dari kediaman Renjun. Jika bukan paksaan Renjun maka hal ini tidak mungkin terjadi. Renjun lah yang memaksa Haechan untuk pindah sementara ke negara ini. Bukan bermaksud apa-apa, hanya saja Renjun tidak ingin Haechan kerepotan karena kehamilannya. Mungkin pada akhir-akhir masa sekolah ini Renjun pasti bakal sibuk dan jarang mengunjunginya. Begitupun dengan Hendery yang akan sibuk dengan pekerjaannya, berhenti dari pekerjaannya itu juga tidak mungkin karena hanya itu sumber penghasilannya.

Orangtuanya Renjun juga sama seperti orangtuanya yang bekerja ri berbagai tempat dan sering pindah-pindah. Dan yang lebih mengejutkannya lagi ternyata orangtua Renjun juga pernah tinggal di Chicago.

"iya Ma sebentar lagi" Haechan yang sibuk dengan acara menonton dramanya terpaksa berhenti karena panggilan ibu Renjun yang sudah seperti ibunya sendiri.

Selama tinggal di kediaman Renjun, Haechan menempati kamar Renjun, bukan karena tidak diberikan fasilitas oleh keluarga Renjun hanya saja Haechan merasa lebih aman dan nyaman disini.

"duduk dan habiskan makan siangmu ini" titah Doyoung menyiapkan sepiring makanan penuh sayur untuk Haechan.

"hanya sayur?" tanya Haechan dengan ekspresi yang lucu.

"umm.. hanya sayur sesuai janjimu yang sudah menghabiskan tiga mangkuk besar eskrim kemarin" Haechan meringis mendengar kalimat Doyoung.

Menyesal sudah Haechan mengiyakan janjinya itu.

"sudahlah, habiskan saja makananmu itu, untung saja kemarin kamu tak sakit jika kamu sakit, Mama tidak akan pernah memberikanmu eskrim lagi" ancam Doyoung.

"baiklah, dimana Kak Yangyang Ma?"

"pergi bersama suaminya"

Haechan mengangguk mengerti. Dirinya sekarang sibuk menghabiskan makanannya sementara Doyoung merapikan dapur yang dipakainya untuk memasak.

"seminggu lagi Renjun akan pulang bagaimana dengan kakakmu?" Haechan menggeleng lemah.

Semenjak dirinya tinggal bersama keluarga Renjun Hendery tidak pernah mengunjunginya. Pernah waktu itu, hanya mengantarkannya kesini. Sedangkan Renjun sudah berkunjung tiga kali ketika libur panjang.

Haechan jadi penasaran sesibuk apa kakaknya itu sampai tidak bisa mengunjunginya di negara ini.

"mungkin kak Hendery masih sibuk bekerja" sendu Haechan.

"oke oke jangan menangis, wajahmu semakin jelek jika menangis, aku tidak ingin cucu-cucuku nantinya jelek meniru wajahmu" celetuk Doyoung.

Haechan memberikan tatapan tajamnya menatap lekat Doyoung.

"apa? tidak terima? emang wajahmu itu jelek" Haechan mencebik kesal.

Makananya sudah habis saatnya kembali kekamar menikmati indahnya hidup, selama tinggal bersama keluarga Renjun Haechan belajar banyak hal.

Haechan yang sekarang sungguh sangat berbeda dengan Haechan yang dulu. Dirinya dulu yang cengeng dan selalu pasrah dengan keadaan sekarang sudah tidak begitu lagi. Entah darimana ia belajar yang jelas Haechan sekarang sangat keras terhadap dirinya sendiri.

Mencoba melupakan semua kenangan masa lalu menggantikan dengan hal baru, Haechan tidak bisa melakukannya.

"si brengsek itu bagaimana jika ia tahu kalau ia akan memiliki anak?"

"bagaimana jika nanti anak-anaknya membencinya?"

"bermain-main sedikit sepertinya seru" gumam Haechan dengan senyuman miring.

"kau akan kubalas Mark" ucapan terakhir Haechan ia keluarkan dengan tatapan tajam dan penuh kebencian.

Benci? sampai saat ini Haechan masih memiliki perasaan seperti itu kepada orang-orang yang membuatnya menderita seperti ini. Awalnya Haechan hanya bersikap seperti biasa saja. Namun didikan yang keras dari keluarga Renjun membuat ia jadi berubah.

Bertukar sifat dan dan fisik. Haechan yang dulunya selalu menangis untuk melupakan emosinya, sekarang sudah tidak lagi. Ia akan membalas kembali semua rasa sakit yang dideritanya. Begitulah ia sekarang. Sungguh sangat berbeda.


TBC...

Threeple update sebelum kuota ku habis gess!
wkwkw

My Problem and Our ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang