'sebelum baca jangan lupa tap bintangnya gess'
£
Suasana menenangkan penuh kedamaian menemani pagi sebuah keluarga yang tengah menikmati waktu kebersamaan mereka.
Meskipun tidak lengkap mereka tetap menikmati waktu yang mereka miliki.
"Yangyang bagaimana kabar Renjun sekarang?" yang dipanggil namanya menoleh pada sumber suara.
"Renjun bilang dia akan sampai nanti sore Papa" jawab Yangyang seadanya.
"umm.. baiklah"
Si pemilik suara itu adalah Taeil, Moon Taeil kepala keluarga dirumah ini. Beberapa hari kedepan ia akan menikmati waktunya bersama keluarganya karena beberapa bulan lalu ia terlalu sibuk mengurus pekerjaannya yang menumpuk.
"Hendery, apa dia akan ikut bersama Renjun?" tanya Doyoung yang baru saja datang dengan sebuah nampan berisi makanan dan minuman untuk mereka bersantai.
"ecan tidak tahu, karena pesan ecan saja belum dibalas oleh kakak" jawab Haechan sendu.
"jangan terlalu dipikirkan, ingat perutmu sudah sangat besar, bisa-bisa nanti perutmu itu meletus karena banyak berpikir" celetuk Doyoung, sementara Taeil dan Yangyang menahan tawanya mendengar penuturan Doyoung.
Haechan menatap Doyoung sinis, bibirnya mencebik kesal "bagus jika begitu, aku tidak perlu repot-repot memikirkan biaya operasinya nanti"
Kali ini Doyoung menganga besar mendengar penutur Haechan "ecan..?"
"tidak.. aku hanya bercanda Mama" Haechan tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi wajah yang Doyoung tampilkan.
"dasar" sinis Doyoung.
Taeil memutar bola matanya jengah, tidak ketika bersama Renjun ataupun Yangyang sikap Doyoung selalu saja kekanakan. Tapi dia tetap mencintainya. Istri manisnya.
£Keadaan ruang tamu dirumah keluarga Moon terasa begitu menyenangkan dan penuh haru. Baru beberapa menit yang lalu Renjun datang kembali ke rumahnya, membuat semuanya semakin bahagia adalah kedatangan Renjun bukan hanya sendiri seperti yang mereka bayangan, tetapi lelaki mungil itu hadir bersama Hendery, orang yang ditunggu Haechan sejak lama.
"kakak kenapa baru sekarang mengunjungi Haechan?" gerutu Haechan dengan wajah ngambeknya.
"maaf.. kakak terlalu sibuk memikirkan pekerjaan yah?" Haechan mengangguk membenarkan ucapan Hendery.
"tapi tak apa karena sekarang kakak sudah disini bersama ecan" tersenyum manis menampilkan deretan giginya.
"baiklah-baiklah, sekarang Haechan ingin apa?" Haechan mengangguk kepalanya mengerutkan keningnya memikirkan hal yang yang diinginkannya sekarang.
"umm... ayo kita jalan-jalan" ajak Haechan dengan antusias.
"hei kalian asik berdua saja, lalu bagaimana dengan kami apa kami hanya figuran disini?" Renjun menggerutu dengan menatap sinis Haechan dan Hendery bergantian.
"maafkan aku Renjun, aku benar-benar merindukan kak Hendery" sumringah Haechan.
"hanya kak Hendery? lalu aku? jika tau begini seharusnya aku tidak pulang saja tadi" Renjun melipat tangannya didada lalu mengalihkan pandangannya dari menatap Haechan.
Haechan yang melihat tingkah Renjun tersenyum, ia beralih duduk disebelah Renjun, memeluk pemuda mungil itu dengan sangat erat.
"aku juga merindukanmu, sangat sangat sangat, kau tahu?" Haechan menduselkan kepalanya di ceruk leher Renjun.
"aku juga dan aku akan melanjutkan kuliahku disini jadi kita tidak akan berjauhan lagi" Renjun melepaskan pelukan mereka dan menatap Haechan dengan senyuman manis.
"benarkah?" Haechan bertanya dengan wajah terkejut. Renjun mengangguk.
"itu pilihan Renjun, sebenarnya sudah lama ia menginginkan kembali ke sini, tapi karena masa SHS nya kurang dari setahun kami memaksanya untuk bertahan" ucap Doyoung memberitahu.
Haechan manggut-manggut, ia jadi bahagia, sangat bahagia dipertemukan dengan orang-orang yang menyayanginya, walaupun kehidupannya sedikit berantakan dahulu, sekarang ia bertekad untuk merapikannya kembali.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Problem and Our Problem
Altele"maafkan aku yang tak bisa bersikap layaknya orangtua untuk kalian, tapi mulai sekarang aku berjanji akan selalu menyayangi dan melindungi kalian, aku benar-benar minta maaf" Seo Haechan ceritanya aku ganti judul dari "why can like this" menjadi "my...