46. Bahagia disana dan kami akan bahagia disini

118 7 0
                                    

jiakkhhhh..

jang lupa vote broh..

£

Hari ini, hari Sabtu, hari yang sudah di tentukan dan di rencanakan kegiatannya oleh Xiaojun dan Hendery.

Pagi ini mereka telah sampai di bandara. Sebelum berangkat, di apartemen Hendery terjadi sedikit drama oleh si kembar yang tidak ingin Hendery pergi. Bukan tak ingin, tapi mereka ingin ikut. Agak lucu, mungkin mereka pikir Hendery hanya pergi jalan-jalan, padahal akan sangat menyibukkan untuknya ketika disana nanti.

"jam berapa pesawat yang kita tumpangi berangkat?" tanya Hendery menatap Xiaojun yang berdiri disebelahnya.

"sekitar setengah jam lagi, jadi ayo kita check-in" Xiaojun menarik tangan Hendery untuk mengikuti langkahnya.

Hendery hanya pasrah ketika ditarik kesana-sini oleh Xiaojun. Lagipula Hendery itu bawahan Xiaojun jadi ia tidak bisa banyak bicara, bisa-bisa nanti Xiaojun memecatnya kan bisa bahaya.

£

Disisi lain, Haechan serta anak-anaknya sedang menikmati makanan di restoran bubu, Taeyong. Ingat orang yang pernah Haechan bantu. Bahkan mereka sudah sangat akrab sekarang.

"bubu tau kemarin Mingrui terjatuh di tangga sekolah ketika kita akan pergi ke ruang seni" ucap Chenle memulai cerita.

"hah? benarkah? apakah ada yang terluka Mingrui?" gelengan kepala Taeyong dapatkan dari Mingrui.

Mingrui sangat menikmati makanannya berbeda dengan Chenle yang sibuk berceloteh menceritakan ini itu kepada Taeyong. Bahkan Haechan yang duduk di sebelah mereka hanya tersenyum mendengar cerita Chenle.

"Chenle.. habiskan dulu makanannya, baru nanti cerita lagi ya?"

Chenle mengangguk mengerti, ia mulai memakan makanannya dengan damai dan tenang. Sesekali Chenle menyuapi Haechan dengan makanannya.

Mingrui menyudahi acara makannya dengan meneguk habis minuman yang disajikan untuknya. Sedangkan Chenle belum menghabiskan makannya, bahkan masih tersisa banyak. Mingrui pun memandangi Chenle yang sedang makan, sesekali pandangan mereka bertemu dan Chenle tersenyum sumringah begitupun dengan Mingrui.

"sudah selesai" Chenle menjauhkan piring yang sudah kosong itu dari hadapannya.

"baiklah ingin bertemu dengan kakek tidak?" tanya Haechan.

Keduanya mengangguk mantap menatap Haechan penuh binar.

"ayoo.. " ajak Haechan sambil membereskan barang-barangnya.

Taeyong? Bubu mereka sudah pergi sejak beberapa menit yang lalu, ia bilang bahwa ia harus mengantarkan anaknya ke bandara karena anaknya akan pergi mengurus pekerjaan yang sangat penting. Entahlah Haechan tidak terlalu peduli toh itu bukan urusannya.

£

Di sini Haechan dan si kembar sekarang, duduk di taman bermain bersama dengan Kang Saewon.

"bagaimana kabar Hendery?" Saewon bertanya pada Haechan namun tatapannya tak lepas dari Chenle dan Mingrui yang asik bermain di perosotan.

Tawa kedua anak itu terlihat seperti mereka tak memiliki masalah, mereka seperti hidup benar-benar dalam lingkungan kebahagiaan. Haechan baru tau bahwa anaknya bisa tertawa begitu tulus disini.

"kak Hendery baik, kami semua baik, bagaimana dengan paman?"

"paman juga baik, bahkan sangat baik setelah bertemu dengan kalian, walau paman belum bertemu dengan Hendery"

Menghembuskan nafas kasar, Haechan menengadahkan kepalanya menatap langit biru.

"sekarang kak Dery sedang pergi mengurus pekerjaannya, mungkin lusa dia akan pulang"

"nanti kalau kak Dery sudah pulang ecan akan mengajak kak Dery untuk bertemu dengan paman"

"ya ya baiklah, kau memang pengertian"

Haechan dan Saewon tertawa terbahak-bahak. Jujur Haechan merasa bahagia bisa bertemu dengan teman orangtuanya ini. Setidaknya ia masih memiliki orangtua, walaupun Haechan dan Saewon tak memiliki hubungan sedekat itu.

"appa eomma haechan sudah ikhlas, ecan harap setelah ini tidak ada lagi hal buruk yang menimpa kami disini"

"appa jaga eomma baik-baik disana ya"

Haechan tersenyum sendu, entahlah rasanya ia ingin sekali bertemu dengan orangtuanya untuk yang terakhir kalinya.

"bahagia disana dan kami akan bahagia disini"




TBC

My Problem and Our ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang