21; forever with u

100K 5.8K 307
                                        

"Kamu capek?" tanya Gerald sembari tangannya menyentuh ujung pelipis Anin, merapikan sedikit anak rambut yang menjuntai disana, "Duduk aja ya? Jangan dipaksa."

Perempuan cantik yang dibalut gaun pernikahan selayaknya princess di film disney itu hanya menggeleng pelan, "Enggak, bentar lagi acaranya selesai, gapapa," tolaknya dengan senyum, menatap sang suami yang dibalut tuxedo hitam—menambah kadar ketampanan putra bungsu Candala tersebut.

Serangkaian acara telah selesai, mulai dari pemberkatan pagi tadi dilanjut acara resepsi malam ini yang udah menemui penghujungnya, Gerald dan Anin akhirnya resmi menjadi pasangan.

Sesuai permintaan Anin dan kesepakatan dua pihak keluarga, pernikahan diadakan secara tertutup, hanya mengundang orang-orang tertentu seperti kolega bisnis Candala Group, teman-teman terdekat Gerald dan Anin beserta keluarga dan kerabat mereka.

Walau Gerald sendiri mengakui cara ini juga mungkin gak efektif melindungi Anin dari endusan media. Karena tamu undangan tentu mengupload foto-foto bahagia mereka, membuat banyak orang diluar sana pasti tahu soal Anin.

Ya, setidaknya jangan menganggu. Itu udah cukup, Gerald juga gak punya niat untuk menyembunyikan hubungan pernikahannya.

Anin yang biasanya terlihat cantik sekarang semakin terlihat lebih cantik. Riasan wajah dan tatanan rambutnya benar-benar membuat Gerald gak bisa berhenti berdecak mengagumi parasnya, Gerald sampai berpikir kebaikan apa yang dia lakukan di masa lalu hingga bisa mendapatkan gadis secantik Anindiya Dahayu sebagai istrinya sekarang.

Gaun pernikahan yang menambah kesan elegan pada perempuan itu juga dirancang supaya gak ketat di bagian perut, mengingat usia kandungan Anin udah masuk bulan keempat, baby bump mulai terlihat sedikit disana.

Sementara Anin masih gak menyangka dirinya resmi menjadi bagian anggota keluarga Candala hari ini. Semuanya masih terasa seperti angan, beberapa tahun silam Anin melamar pekerjaan untuk menjadi karyawan di bawah nama Candala Group yang terkenal, tapi sekarang lihatlah, Anin dinikahi oleh putra bungsu mereka yang notabene adalah atasan Anin sendiri dulunya.

"Mau minum? Nanti aku ambilin," tawar Gerald begitu melihat Anin terduduk di kursinya.

Dari atas panggung ini mereka berdua bisa melihat keseluruhan luas ballroom hotel, acara tentu udah selesai namun masih ada beberapa orang disana yang berbincang satu sama lain. Rata-rata semuanya adalah anggota keluarga, bukan tamu undangan yang hadir lagi.

"Boleh, aku mau air putih," pinta Anin dibalas anggukan Gerald.

Anin menatap punggung lebar yang lambat laun menjauh turun dari panggung, tatapannya beralih ke buket bunga yang sedaritadi dia pegang. Senyum tipis Anin terulas, mengingat momen-momen bahagia yang terjadi hari ini jujur membuat hatinya penuh.

Keputusan gue gak salah, kan?

Hari ini juga kali pertamanya Anin bertemu teman-teman Gerald diluar urusan Candala. Seperti Cilla si cewek manis yang ternyata adalah tunangan Narendra, laki-laki yang dulu suka digosipkan partner gay Gerald itu nyatanya udah punya tunangan, memberi fakta jelas kalau dia normal.

Lalu ada Hilmy, Anin pernah bertemu satu kali dengannya semasa dia masih bekerja di Candala. Pemuda berkulit tan itu orang yang humoris menyerempet tengil, apa yang diucapkannya beberapa kali mengusik emosi Naren dan Gerald. Dan fakta mengagetkan lainnya, Hilmy adalah kakaknya Cilla, kata lainnya Naren itu bertunangan sama adik sahabatnya sendiri.

Right OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang