-
TRAILER
-Hari dimulai dengan seorang wanita mengenakan baju dan topi serba hitam, sedang memberi makan kucing dipinggir sebuah gang. Kucing itu terlihat begitu nyaman didekatnya seolah sudah saling mengenal lama.
Drrrttt Drrrrttt Drrrtttt
Mendengar ponselnya berbunyi, wanita itu mengambil dan mengangkat sebuah telpon dari seseorang.
Call
"Yaa... ada apa?"
"Kamu memiliki tugas baru."
"Sure."
Telepon berakhir dengan si penelpon yang mematikan. Seperti sudah mengerti wanita itu berpamitan pada kucing dan beranjak pergi.
••^••
Dirinya tiba disebuah gedung menjulang tinggi, dengan warna abu sebagai ciri khas. Lanjut memasuki sebuah lift dengan satu penjaga ber jas yang mengikutinya. Lift tertuju pada lantai paling atas gedung. Tak butuh waktu lama lift berhenti dan pintu terbuka, ia kembali berjalan menuju pintu yang berada ada diujung ruangan.
Sesampainya didepan ruangan yang dituju, penjaga yang mengikuti membukakan pintu untuknya. Wanita itu masuk dengan penjaga tadi tetap diluar dan menutup kembali pintu.
Terlihat didalam, Seorang pria sedang membaca selembaran kertas ditangannya sembari duduk membelakangi dikursi kerjanya.
"Kau hebat." ucap pria itu sembari membalikkan badanya.
Wanita itu menggangguk sopan sembari membuka topi yang ia kenakan.
"Kau tahu? Ada tikus kecil yang menggangu lagi. Kau mengerti maksudku?"
"Tentu tuan."
Karena mengerti kemauan tuannya. Wanita itu langsung memakai topinya kembali, berbalik dan berjalan keluar.
Ketika pintu terbuka, ia berpas-pasan dengan seseorang, yang membuatnya sontak menundukkan kepala untuk memberi hormat. Yang ternyata, orang itu adalah seorang wanita, bernamaYuna.
Yuna melirik kearah wanita yang tadi berpas-pasan dengannya, yang kini sudah berjalan menuju lift.
Yuna kemudian berjalan masuk kedalam ruangan, ia lalu duduk di kursi sofa sembari memandangi seorang pria yang kini berjalan kearah jendela.
"Apa rencana mu selanjutnya?" tanya Yuna.
Pria itu terlihat tidak menggubris pertanyaan Yuna, membuat Yuna menghela nafas pelan, "Mood mu pasti sedang tidak bagus."
"Aku tidak suka tikus." jawab pria itu sembari membalikkan badannya. Membuat wajah tampan dan tubuh gagah yang dimiliki olehnya terlihat. Namanya, Nattan Christoffer.
Yuna tersenyum kecil, "Tenang saja... tikus kecil seperti mereka tidak akan bertahan lama." ucapnya sembari berjalan menghampiri, lalu menatap kearah luar jendela.
Nattan yang mendengar, iya hanya mengangguk kecil untuk merespon. Lalu setelahnya tubuhnya kembali berbalik, menyamakan posisi dengan istrinya.
∞•Ω•∞
Pukul 22:37 Malam Gang Geungneum Seoul.
Terlihat seorang lelaki tengah menelpon disebuah telpon umum disebuah gang. Dibawah langit malam dalam keadaan sunyi, ia menelpon melalui bilik telpon umum.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE BLOOD
Teen FictionSeorang gadis kecil yang seharusnya tumbuh dengan belaian kasih sayang dan didikan baik dari orang tua. Kini ia harus menerima takdir dari kehilangan ibunda tercinta. Tumbuh menjadi wanita berdarah dingin, hanya sekedar untuk membalaskan dendam. A...