Hyejin dibuat terkejut bukan main. Mendengar perkataan yang dilemparkan oleh wanita yang dipanggil dengan sebutan ibu tiri. Dirinya diam membeku, meneguk saliva yang sudah tertahan ditenggorokan.Dengan suara tubuh mulai kikuk, Hyejin membalas perkataan Yuna, dengan mengatakan bahwa dirinya tidak tertarik lagi mengungkap hubungan Nattan dan ibunya.
Hyejin mulai berpamitan kepada Yuna, ia mulai bangun dari duduknya. Tapi gerakannya tertahan tak kala melihat Yuna meletakan sebuah foto diatas meja, disamping cangkir teh susu miliknya.
Tubuh terdiam, mata menyorot tajam melihat didalam foto tertera sepasang pengantin dengan disisi sebelah kiri, terpajang ibunya yang tengah menggendong bayi.
"Duduklah, aku dengan sukarela akan menceritakan semuanya." ucap Yuna, dengan meneguk teh susunya.
Perkataan itu membuat Hyejin kembali menelan salivanya. Tubuhnya perlahan mulai turun kembali, dengan pandangan yang tertunduk kebawah, siap mendengarkan dengan patuh.
Yuna tersenyum sembari meletakkan kembali cangkirnya. Ia mulai bercerita, dimulai dari dirinya yang ternyata teman dari Minjin, Ibu Hyejin. Yuna mengatakan bahwa dirinya mungkin tidak terlalu dekat dengan Minjin, tapi ia sangat tahu betul hubungan antara Luis, Nattan dan Jeremy.
Minjin adalah sosok wanita yang begitu penyayang. Ia pernah menolong Yuna, dengan menyelamatkan dirinya yang hampir saja tertabrak oleh mobil dijalan. Karena hal itulah, Yuna dan Minjin mulai menjadi teman baik.
Dari masa kuliah, Yuna mengetahui jika Minjin disukai oleh tiga lelaki sekaligus. Antara Nattan, Luis, dan Jeremy. Tetapi, untuk Jeremy, Yuna tidak terlalu mengetahui karena memang dulu mereka tidak terlalu berteman.
Yuna lalu mengatakan, setelah masa kuliah selesai. Yuna pergi keluar kota, untuk menemui kedua orang tuanya. Meninggalkan konflik yang terjadi diantara teman-temannya.
Setelah satu tahun berselang, Yuna mendengar kabar bahwa Minjin menikah dengan Luis. Membuat dirinya terkejut sekaligus sakit, karena sebenarnya Yuna juga menyukai Luis. Tapi dibalik semua itu, Yuna berharap Luis bisa menjaga teman baiknya, yaitu Minjin sendiri.
Minjin dan Luis dengan cepat dikaruniai seorang anak. Yuna yang mendengar kabar tersebut, ditambah dengan Luis yang mengadakan pesta untuk memperingati ulang tahun putrinya. Langsung bergegas kembali ke Seoul.
Dan saat itulah Yuna kembali bertemu dengan Nattan. Teman masa lalu, dengan sikap yang begitu dingin. Tapi siapa sangka, jika Nattan melamar Yuna saat itu juga. Dan terjadilah sebuah pernikahan.
Sepasang pengantin yang ada didalam foto yang ditunjukkan Yuna kepada Hyejin, adalah Yuna sendiri dengan Nattan. Dan disisi sebelah kiri, itu adalah Minjin yang tengah menggendong Hyejin yang baru berumur satu tahun.
"Kecantikanmu tidak pernah pudar sejak kau lahir...Hyejin." ucap Yuna.
Yuna kembali melanjutkan ceritanya. Ia berkata, setelah dua tahun berselang. Yuna kembali pergi untuk menemui kembali kedua orang tuanya, dan meninggalkan Nattan sendiri di Seoul.
Lima tahun berselang, Yuna kembali ke Seoul bertemu dengan suami yang begitu ia rindukan. Awal ketika bertemu begitu indah, sampai ketika kabar duka itu datang. Kabar kematian dari teman yang menolongnya, Minjin.
Yuna sangat sedih, karena terlambat untuk mengucapkan terimakasih dengan benar. Ia tidak menyangka, jika Minjin akan sebegitu cepatnya pergi. Tapi hal yang membuat Yuna benar-benar terkejut bukan main, adalah mengetahui jika Minjin dibunuh oleh Luis suaminya sendiri.
Sempat ingin memberontak, tapi Yuna tidak berani. Karena waktu itu Luis sudah menjadi orang yang begitu kejam.
Yuna hanya bisa terdiam, bersembunyi dibelakang dengan perasaan yang begitu hancur. Tidak sampai disitu, hatinya kembali retak, tak kala mengetahui jika suami yang begitu ia cintai juga terlibat dalam pembunuhan temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE BLOOD
Teen FictionSeorang gadis kecil yang seharusnya tumbuh dengan belaian kasih sayang dan didikan baik dari orang tua. Kini ia harus menerima takdir dari kehilangan ibunda tercinta. Tumbuh menjadi wanita berdarah dingin, hanya sekedar untuk membalaskan dendam. A...