50 || Impossible!

35 13 27
                                    

Hari kembali dimulai, dengan mentari pagi yang membantu menghangatkan tubuh ditengah-tengah salju yang selesai turun semalam. Orang-orang mengenakan pakaian hangat dan tebal, tak kala merasa dingin yang perlahan menusuk kedalam tubuh.

"Dingin sekali." pekik Charles yang terlihat berjalan masuk kegerbang sekolah.

Ketika sudah sampai diambang pintu kelas. Charles melihat Kenza dari arah berlawanan yang juga akan masuk kekelas. Dirinya mencoba untuk menyapa, dengan mengangkat salah satu tangannya.

Tapi Charles dibuat heran, karena Kenza tak sedikitpun melirik kearahnya dan langsung masuk kekelas begitu saja. Padahal posisi Charles, berada tepat dihadapannya.

Tak mau ambil pusing. Charles lalu menyusul masuk dan menganggap jika suasana hati adiknya itu sedang tidak bagus.

"Selamat pagi, Charles." sapa Natasha.

Langkah Charles berhenti, ia menoleh kearah orang yang menyapanya. Tetapi Charles tak membalas sapaan yang dilemparkan Natasha. Ia malah menoleh kearah lain, melihat kearah Hyejin yang tengah membaca sebuah buku.

Charles tersenyum kecil sembari berjalan menghampiri Hyejin, berniat untuk menyapanya. "Selamat pagi Hyejin-"

"Hyejin, kau mau membeli kue rasa baru dikantin?" ajak Kenza, yang lebih awal menghampiri Hyejin. Hal itu juga membuat langkah maupun ucapan Charles terhenti.

Belum sempat Hyejin menjawab, Kenza sudah lebih dahulu menarik pergelangan tangan Hyejin, dan menuntunnya keluar dari kelas.

Charles hanya bisa terdiam, sembari memperhatikan kepergian Hyejin dengan Kenza yang semakin menjauh.

"Apakah mereka menjalin hubungan? Akhir-akhir mereka sangat dekat." ucap Natasha heran, yang ternyata sama-sama memperhatikan.

"Kau benar..." balas Bora.

Natasha menoleh kearah Charles, mata mereka sempat beradu sekejap yang tak lama Charles membuang pandangannya dan pergi menuju kursinya.

••^••

"Kenza tunggu." ucap Hyejin memberhentikan langkah keduanya.

Kenza berbalik, menoleh kearah Hyejin, "Ada apa?"

"Tapi...Kue yang kau maksudkan, baru akan keluar besok." sahut Hyejin melepas tangan yang digenggam Kenza.

Kenza berkedip cepat, dengan bola matanya yang berlarian. Malu kepada Hyejin, karena sebenarnya ia juga tidak tahu kapan kue itu akan keluar.

"Benarkah? Aku tidak tahu..." balas Kenza.

Hyejin menghela nafas sembari berbalik untuk kembali kekelas.

Kenza tertegun diam, memandangi kepergian Hyejin. Setelah kejadian kemarin, Hyejin bukanlah Hyejin yang biasanya. Senyuman manis wanita itu menghilang entah kemana. Awalnya, Kenza hanya ingin menghibur, berharap jika senyuman itu bisa ia lihat kembali.

TENG...

Suara bel terdengar memberitahu kepada semua orang bahwa jam pelajaran telah habis.

"Jangan lupakan tugas rumah kalian." ucap Pak Dong yang berjalan keluar dari kelas.

"Baik pak." jawab serentak para murid.

"Hyejin ayo kekantin." ajak Bora.

"Maaf, aku sedang tidak bisa." balas Hyejin, lalu beranjak pergi keluar kelas.

Kepergian Hyejin, membuat Bora maupun Natasha mematung bingung. Mereka berdua melempar pandang, dan menggeleng kepala satu sama lain.

Kenza yang juga melihat, tangannya terkepal kuat dengan emosi yang memuncak. Ia dengan cepat bangun dan menghampiri meja Charles.

REVENGE BLOOD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang