Pukul 16:00 Sore
Terlihat dua mobil van berwarna hitam berhenti disebuah mall terbengkalai. Beberapa orang seperti preman dan seorang pria berjas hitam turun dari mobil.
Pria dengan kacamata dan jas hitam berjalan masuk kedalam diikuti salah satu bawahannya, sedangkan sisanya menunggu diluar.
Tapi tanpa mereka sadari, sedari tadi ada yang mengawasi gerak-gerik mereka. Tak jauh dari sana, dibalik sebuah pohon besar terdapat mobil berwarna putih. Terlihat didalam banyak sekali barang berbau teknologi seperti komputer, radio, bahkan pemancar sinyal.
Pak wang. Pemilik yang bertanggung jawab atas mobil putih itu. Ini adalah tugas baru yang dimaksud oleh Nattan. Kini, Pak wang menekan speaker bluetooth mini ditelinganya, ia menelpon seseorang.
Telpon itu tersambung kedalam gedung. Seseorang yang terlihat bersembunyi di langit-langit atap mall, lantai ke tiga.
"Mereka sudah masuk."
"Baiklah."
Orang itu adalah Hyejin. Ia bersembunyi diantara bilik atap yang sudah mulai rapuh. Hyejin perlahan mulai merangkak maju menuju titik pertemuan yang dilakukan oleh Geng Yuji.
Ia mengintip dari lubang kecil bilik, dua orang berjas hitam akhirnya terlihat. Hyejin melihat salah satu dari mereka, begitu mirip dengan berkas yang beri Nattan. Ia juga melihat bawahan dari lawan pertemuan yang memiliki tato ular dilengan kirinya.
"Jadi Geng Yuji melakukan pertemuan dengan Geng Venom yah?" batin Hyejin.
Tak lama dua orang yang memiliki tato ular yang sama masuk dengan membawa seorang lelaki, tanganya diikat dan wajahnya ditutup oleh kain berwarna hitam. "Seorang sandera?" batin Hyejin.
Hyejin lantas menekan speaker bluetooth ditelinganya untuk memberitahu Pak Wang soal ini.
"Pak wang. Aku melihat seorang sandera."
"Sandera? Seorang perempuan?"
"Bukan. Seorang lelaki... mungkin umurnya antara 15 atau 16 tahun."
Pak wang menyuruh rekanya untuk memindahkan objek kekamera yang berada didalam gedung. "Hyejin. Lanjutkan saja misinya."
"Baiklah." Hyejin kembali merangkak maju, berhenti pas diatas pimpinan dari Geng Yuji.
"Semua siap. Lakukan." ucap Hyejin.
Mendengar bahwa semuanya siap, Pak Wang dengan dua rekannya keluar mobil menghampiri bawahan dari dua Geng tersebut.
Pak Wang melepas satu tembakan pistol keatas sebagai pengalih. Suara tembakan itu terdengar sampai kedalam, yang otomatis semua bawahan didalam keluar untuk memeriksa.
Tersisa tiga orang lagi yaitu kedua pimpinan Geng termasuk lelaki sandera tadi yang sekarang sudah diikat disebuah kursi.
Para bawahan Geng yang teralihkan mulai menghampiri sumber suara. Pak wang bersiap dengan dua rekan kerjanya dengan sebuah pisau tajam yang siap menembus kulit.
Merasa target sudah memasuki perangkap, mereka melempar sebuah bom asap yang membuat penglihatan buram. Dikesempatan itulah Pak Wang menyerang.
Tak membutuhkan waktu lama, para bawahan itu habis dilahap. Beberapa orang yang baru saja keluar dari gedung mall menghampiri dengan kesal. "Hey hey keributan apa ini?"
Dengan bodohnya mereka malah masuk kedalam kabut asap. Melihat rekan mereka yang sudah berbaring ditanah dengan luka didada.
Mereka panik dan ingin melapor pada bos mereka. Tapi sayangnya nasib mereka sama saja, Pak Wang dengan dua rekan kerjanya berhasil membunuh mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE BLOOD
Teen FictionSeorang gadis kecil yang seharusnya tumbuh dengan belaian kasih sayang dan didikan baik dari orang tua. Kini ia harus menerima takdir dari kehilangan ibunda tercinta. Tumbuh menjadi wanita berdarah dingin, hanya sekedar untuk membalaskan dendam. A...