16 || Time Bomb

116 50 29
                                    

Kepanikan benar-benar Hyejin rasakan tak kala pintu menuju ruang pertama dikunci. Hyejin terus berusaha untuk mendobraknya bersama Jungwoon, tapi sedikitpun tidak terbuka.

Hyejin menelpon Pak Wang bahwa ia terjebak diruangan kedua, dengan sebuah bom waktu. Pak Wang yang mendengarnya juga ikut terkejut, ia berniat untuk turun menyelamatkan Hyejin.

Tapi ketika Pak Wang ingin turun dari mobil, ia malah ditarik kembali oleh rekan setimnya. Pak Wang sadar jika beberapa orang keluar dari pabrik. "Terimakasih, Jangsu." ucapnya kepada rekan setimnya. Pak Wang lalu memperhatikan orang itu, yang ternyata ditanganya memiliki tatto ular. "Geng Venom."

Para Gengster masuk kedalam sebuah mobil, dan pergi meninggalkan pabrik. Pak Wang yang melihat itu langsung turun dari mobil, dengan cepat ia berlari menuju pintu pabrik. Ia mencoba untuk membuka pintu pertama yang ternyata juga dikunci. Pak Wang terus mendobrak, bahkan menembak tapi pintu tidak terbuka.

Didalam Hyejin masih berusaha untuk membuka pintu. Di jari-jarinya yang sekarang lecet dan mengeluarkan darah akibat terjepit diantara lubang pintu. Merasa bahwa pintu benar-benar tidak akan terbuka, Hyejin mencari ruang bawah tanah.

Meskipun menghabiskan beberapa waktu untungnya Hyejin berhasil menemukannya. Tapi sayangnya sama saja, pintu itu terkunci. Hyejin terus menggoyangkan pintu, dibantu Jungwoon yang sama-sama ikut mendorong, menarik pintunya.

Diluar Pak Wang sudah tidak memiliki tenaga lagi, ia juga bingung. "Apa yang sebenernya mengunci pintu ini, padahal tadi para gengster itu keluar dengan mudahnya."

Tak mau tinggal diam, rekan kerja Pak Wang, Jangsu, yang sedari tadi didalam mobil, menyuruhnya untuk menepi sedangkan ia akan menabrakkan mobilnya. Pak Wang lalu bergeser kesamping pintu, tapi tiba-tiba sebuah ledakan terjadi. Pak Wang berada didekat pabrik ikut terpental karena efek bom yang lumayan besar.

Pak Wang yang terjatuh, dengan salah satu tanganya memegangi telinga yang berdenging.

Jangsu turun dari mobil dengan panik langsung menghampiri Pak Wang. "Kau tidak apa-apa?" tanya Jangsu sembari dirinya membantu Pak Wang untuk duduk.

••^••

Dikantor polisi, terlihat Yime datang kembali untuk menanyakan tentang Mina. Ia yang mendapat kabar bahwa Mina belum ditemukan tangisnya pecah kembali. Beberapa polisi disana mencoba untuk menenangkan, tapi tangisan Yime semakin histeris.

Sampai seseorang mengenakan jaket hitam, yang ternyata adalah salah satu rekan dari Pak Wang yang bertugas untuk membuat laporan palsu.

Ia datang kesana dengan keadaan panik, dan langsung berlari kearah Jimmy, karena memang ialah targetnya. Ia mengatakan, bahwa ia melihat seorang wanita yang diculik oleh beberapa orang dan dimasukkan kedalam mobil van hitam, ia juga memberikan sebuah kertas yang dilemparkan wanita itu sebelum benar-benar dibawa masuk kedalam mobil.

Jimmy lalu mengambil kertas itu, yang ternyata merupakan kartu nama. "Hyejin!?" ucap Jimmy yang terkejut karena yang diculik adalah Hyejin. Yime yang mendengar bahwa sekarang Hyejin diculik, tubuhnya jatuh, langsung pingsan seketika.

Jimmy mengarahkan beberapa rekanya untuk pergi ke lokasi dengan dituntun pelapor tadi. Sedangkan Yime akan dibawa ke rumah sakit terdekat.

••^••

Kembali ke Pak Wang, dengan nafas yang terengah-engah, ia menyuruh Jangsu untuk masuk kedalam. "Hyejin... Hyejin... Didalam."

Jangsu menoleh kearah pabrik yang terbakar. Jangsu bangun lalu berlari masuk. Dengan mengandalkan jaket untuk menutup hidungnya, ia mencari kesana kemari. Jangsu ingat bahwa ada ruang bawah tanah disana, ia akhirnya berganti mencari pintu itu.

REVENGE BLOOD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang