03 || Beginning

237 79 99
                                    

RUANG GURU

Setelah berusaha mencari, akhirnya usaha Hyejin membuahkan hasil. Perlahan Hyejin mengetuk pintu berwarna coklat tua itu dengan diatas tertulis "Ruang Guru."

Ketika masuk, Hyejin melihat banyak orang didalam yang sudah sibuk dengan kegiatan masing-masing. Hyejin bingung kepada siapa ia harus bertanya, tapi untungnya seseorang menghampiri Hyejin, dimana ia adalah kepala sekolah Lee.

"Kau pasti Hyejin kan?"

Hyejin menoleh dengan anggukan kecil, "Benar."

"Selamat datang di Twilight, semoga kau bisa betah disini."

Hyejin mengerutkan dahinya heran, "Bagaimana dia bisa tahu namaku?"

Pak Lee yang melihat balasan dari lawannya adalah tatapan bingung. Ia kemudian perlahan mendekat sembari berbisik, " Tuan Nattan menitipkanmu padaku."

Hyejin tersentak, kedua bola matanya membulat. "Tu-tuan Nattan?"

Belum sempat bertanya lebih lanjut, Pak Lee tiba-tiba memanggil seorang guru yang terlihat akan pergi ke kelas. "Pak Dong, kemarilah."

Merasa namanya dipanggil, guru itu, Pak Dong-shik perlahan berjalan menghampiri. "Iya? Ada apa pak?"

Pak Lee, kemudian mengenalkan Hyejin bahwa ia adalah murid baru disana. Dan kebetulan, wali kelas dari kelas baru Hyejin adalah Pak Dong sendiri. Pak Dong kemudian menyapa kecil Hyejin lalu tak lama mengajaknya untuk pergi bersama.

Sesampai didepan pintu kelas, Pak Dong mempersilahlan Hyejin untuk masuk bersama, Pak Dong duduk dikursinya dengan Hyejin yang sekarang berdiri didepan kelas. "Silahkan perkenalkan dirimu."

Mendengar suara dari pak Dong, semua murid yang awalnya acuh tak acuh mulai membenarkan posisi duduknya, menyimak seksama kepada seorang gadis yang berdiri didepan mereka. Semua mata tertuju kepada Hyejin, tak ada suara, menunggu sang gadis berbicara.

"Eumm...Halo semuanya. Perkenalkan namaku Kim Hyejin."

"Senang bertemu dengan kalian."

Hyejin sedikit membungkukan kepala beserta bahunya untuk memberi salam hormat akan kedatangannya. Setelah selesai, perlahan Hyejin membuka topi yang ia kenakan, karena teringat akan pesan lelaki yang ia sempat ia temui tadi. 'Tidak sopan berbicara dengan wajah tertutup.'

Wajah berbentuk oval, kulit putih berseri nan halus, bulu mata yang lentik nan lebat, ditambah rambut hitam terurai rapih, dengan bola mata coklat cerah.

"Baiklah Hyejin, Semoga kau bisa nyaman dikelas ini. Silahkan, duduk di kursi kosong yang kau inginkan."

Hyejin mengangguk kecil untuk membalas, perlahan kakinya melangkah maju dengan matanya melirik kearah dua kursi kosong disana. Awalnya ia ingin memilih kursi paling sudut saja, tapi tiba-tiba seorang gadis dengan rambut pendek menghentikan langkah Hyejin dengan menarik tangannya pelan.

"Kau bisa duduk di belakangku." ucapnya sembari menunjuk kearah kursi yang dimaksud.

Hyejin awalnya ingin menolak, namun ketika pandangannya naik, Hyejin baru menyadari jika semua orang menatap kearahnya. Membuat Hyejin merasa gugup, dan langsung duduk di kursi yang dipinta si gadis tadi.

"Terimakasih." ucap Hyejin, meletakan topinya diatas meja.

Namun tak ada balasan dari si gadis, yang malah menatap Hyejin sampai mulutnya sedikit menganga.

"Apakah ada sesuatu diwajahku?" Hyejin meraba-raba area pipinya, takut ada sesuatu yang menghalangi.

"Kamu sangat cantik!" gadis itu kembali bersuara dengan nada riang.

REVENGE BLOOD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang