REVENGE BLOOD

Who is KIM HYE JIN ?

Bagaimana bisa gadis berparas cantik yang terlihat begitu baik dan polos ternyata adalah seorang pembunuh?

Tepat pada 18 tahun yang lalu, sepasang kekasih membuat sebuah janji untuk selalu hidup bersama, tapi kedua orang tua dari pihak wanita menolak, mereka sudah menjodohkan putrinya dengan seorang pengusaha ternama di korea bernama LUIS.

Wanita itu bernama KIM MIN-JIN. Ia adalah seorang dokter terkenal pada masanya, Minjin tidak bisa menolak keinginan dari kedua orang tuanya tapi ia juga tidak bisa menerima perjodohan karena ia mencintai JEREMY.

Pemuda baik hati yang telah berhasil mencuri hatinya, bagi Minjin pria dengan hati baik lebih penting ketimbang pria dengan harta yang melimpah. Namun pikirannya berbanding terbalik dengan kedua orang tuanya, yang sengaja menjodohkan putrinya dengan pengusaha agar masa depanya terjamin sekaligus bisnis mereka tetap berjalan.

Entah mungkin karena dibutakan oleh cinta, Minjin dan Jeremy melakukan hal nekat, mereka berfikir jika Minjin mengandung maka perjodohan akan dibatalkan.

Tetapi tetap saja, Minjin tetap menikahi lelaki pengusaha itu, sedangkan Jeremy? ia pindah keluar negeri untuk melupakan sakit karena terpaksa melepas wanita yang ia cintai.

Beberapa bulan berlalu setelah pernikan Luis dan Minjin. Luis yang sudah mendapatkan saham keluarga Minjin mulai menunjukkan taringnya, ia yang dulunya sopan dan baik sekarang berbanding terbalik.

Luis membunuh kedua orang tua Minjin menggunakan racun yang ia letakkan kedalam makanan. Tidak berhenti sampai disitu, Luis juga kerap melakukan kekerasan terhadap istrinya sendiri.

Beberapa tahun berlalu, kini Minjin memiliki seorang putri yang begitu cantik bernama KIM HYEJIN, usianya genap 8 tahun.

Banyak hal yang Minjin ajari kepada putrinya, tentang dunia yang kadang kejam dan tak adil, tentang kisahnya dengan ayahnya, Minjin mengajarkan kepada putrinya untuk selalu menjadi orang baik, dan bisa membalaskan kebaikan orang lain apapun caranya.

Sampai mimpi buruk bagi Hyejin terjadi.
Hyejin kecil yang baru pulang sekolah dengan seragam lucu dan papan nama yang masih terpasang rapih. Ia mendengar gemprakan meja, suara bentakan dan suara ibunya yang berasal dari dapur.

Dengan dirinya yang bersembunyi dibalik pintu, Hyejin melihat sendiri kekerasan yang dilakukan Luis kepada ibunya. Sampai pada akhirnya Luis memukul Minjin dengan botol wine, pukulan itu begitu keras membuat botol yang terbentur pada kepala Minjin pecah berserakan.

Minjin terbaring lemah dengan darah yang terus mengalir deras dari kepalanya. Apa respon Luis? bagaikan iblis yang sudah membeku. Luis yang melihat itu langsung pergi dengan wajah yang tidak bersalah.

Hyejin kecil berlari kearah ibunya yang sedang terbaring, tangisnya pecah seketika, ia merintih melihat noda darah yang sudah membahasi lantai. 

"Mama..."

"Mama..."

Dengan sekuat tenaga, Minjin menggerakkan kepalanya, menoleh kearah Hyejin dengan senyuman mengembang sempurna.

Tangan Minjin terangkat menyentuh lembut pipi putri kecilnya, dengan mata yang berkaca kaca ia berpesan, agar Hyejin tidak mengingat kejadian ini. Noda yang ada dilantai hanyalah saus tomat yang tak sengaja dirinya tumpahkan.

"Mama pergi dulu ya? Mau ambil madu dirumah nenek."

Hyejin mengusap air matanya, "Jangan lama-lama yah Ma..."

Minjin tersenyum lebar, kedua sudut mata menyipit dengan air mata yang ikut turun. Dengan sisa tenaga yang ada, Minjin menyuruh putrinya untuk pergi kekamar dan jangan keluar sampai malam tiba.