"Bagaimana kalau bekerja denganku?" Abiram menawarkan kesempatan pada Arum.
"Bekerja denganmu?"
"Iya, begini begini aku punya perusahaan kecil hlo." Abiram menyombongkan diri.
"Oh ya, perusahaan apa?" Arum nampaknya cukup tertarik.
"Ikutlah besok denganku sepulang dari kampus. Setelah itu baru kamu putuskan mau apa tidak." Abiram tak mau menceritakan detailnya.
Arum mengamati Abiram, ia lupa kalau pria ini anak orang kaya.
****
Raja duduk di sofa kamar yang menghadap langsung dengan dinding kaca. Area yang sengaja di bangun untuk menikmati pemandangan kota dari ketinggian. Raja memang tinggal sendiri di apartemen studio sejak SMA.
Raja sudah menghabiskan lima kaleng bir sendirian. Ia mulai merasa kepalanya berat dan pikirannya melantur. Raja tersenyum kecut bila mengingat Arum yang bergegas naik ke atas motor pria lain.
"Ck, aku tak ada hak untuk marah tapi entah kenapa hatiku kesal sekali. Aku ingin marah dan menghajarnya." Raja mengusap wajahnya yang tampan dengan kasar, hatinya belum bisa memaafkan Abi yang main serobot saat ia tengah bersama Arum.
"Semua gara gara mimpi sialan itu. Bagaimana bisa aku bermimpi tentang Arum padahal kami belum pernah bertemu sebelumnya??" Raja menghenyakkan punggungnya. Kemarin malam ia bermimpi, memeluk tubuh Arum yang penuh dengan darah. Arum sekarat di sisinya dan tak tertolong.
Raja begitu sedih, begitu hancur, dan ia memohon pada Tuhan untuk memberikannya kesempatan kedua. Dia tak akan lagi tertipu, tak akan lagi mengkhianati Arum hingga membuatnya meninggal.
"Mimpi itu meski pun hanya sekejap namun terasa begitu nyata. Aku sangat mencintai dan menyayanginya. Aku juga merasa sangat kehilangan saat ia meninggal dalam pelukanku?? Bagaimana bisa??" Raja frustasi. Ia sudah menekan perasaannya dan mengayomi diri dengan mengatakan kalau mimpi hanyalah bunga tidur. Namun tetap saja, ia tak bisa menahan gejolak perasaannya saat bertemu dengan Arum.
"Dia seperti istriku." Raja merebahkan diri. Ia menatap langit langit ruangan sambil membayangkan wajah cantik Arum. Ia merasa sangat bahagia hanya karena hal itu. Bahkan rasanya jauh lebih menggelitik hati dibandingkan dengan saat saat ia pertama kali berpacaran dengab Rini.
"Arum ... Arum ... siapa kamu sebenarnya?" Raja pun menutup mata, berharap bisa mendapatkan jawaban lewat mimpi.
****
Keesokan harinya ...
Seperti biasa, aroma kenalpot motor tua milik pak Yono membuat Arum terbangun. Dulu ia begitu membenci motor tua yang terus dipanaskan meski pun tak pernah di pakai ini. Sekarang, Arum tak peduli, justru suaranya seperti alaram bagi Arum.
"Hlo, sudah bangun, Nak?"
"Sudah, Bu. Arum kan mau menemui Abi dulu. Mau lihat pekerjaan apa yang ia tawarkan." Arum mencomot singkong rebus yang baru saja matang, di taburi dengan kelapa parut dan juga gula jawa, gurih dan legit, sungguh nikmat sekali.
"Dia pacarmu?" tanya Tari.
Brussshh!! Arum menyemburkan teh yang ia minum sangking kagetnya dengan pertanyaan Tari.
"Aduh duh ... ibu jadi basah semua." Tegurnya.
"Habis ibu nuduhnya kejauhan!"
*** BERSAMBUNG ****
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesempatan Kedua
RomanceYa Tuhan bila saja ada kesempatan kedua ... aku pasti akan ... Pernahkan kalian berpikir semacam ini? Apa yang akan kalian lakukan bila diberikan kesempatan kedua oleh Tuhan? Arum Prawesti, seorang gadis jahat, si cantik yang menjadi pemeran antagon...