Padahal Rini tengah berusaha mengusir Arum dari kampus supaya tidak bertemu lagi dengan Raja. Malah Raja datang menolong Arum.
Sari memanfaatkan kelemahan Arum yang merupakan orang miskin. Anak tukang becak dan buruh cuci. Dengan wajah imutnya yang manis bak boneka, Rini bisa mencari perhatian sebanyak apa pun yang ia mau. Membuat Arum dikucilkan adalah hal yang mudah.
Cukup berpura pura menjadi sahabat yang di zolimi. Cukup berpura pura menjadi korban atas arogansi Arum. Membuat Arum seakan akan adalah kacang yang lupa akan kulitnya. Padahal sudah bisa di pastikan kalau justru Rinilah yang selalu meminta bantuan Arum saat mengerjakan tugas.
Aku tahu dia suka mencontek dan menggunakan namaku, namun tak pernah menyangka dia juga seorang drama Queen yang hebat, batin Arum. Mungkin karena ia dulu hanya fokus pada Raja, tak pernah tertarik untuk menyelami sifat Rini dulu.
Arum diam saja, mengalah bukan berarti kalah. Dulu ia lah penyebab Rini mengakhiri hidupnya, fitnah yang Arum berikan pada Rini tidak ada apa apanya di bandingkan dengan fitnah yang Rini berikan padanya saat ini. Jadi bagi Arum, lebih baik diam dan terima saja selayaknya hukuman akan dosanya di masa lalu.
Anggap saja tengah bermain dengan anak kecil. Ketika Arum hendak pergi dari kerumunan anak kecil itu, seorang Raja datang untuk menolongnya. Ia membawa laptop dan menyerahkannya pada Arum.
"M... as Ra ... ja?" Arum terperanjat.
"Untukmu." Raja tersenyum hingga membuat Rini merasa sangat panas, Arum juga begitu syok dan gemetaran melihat kehadiran Raja. Pelan pelan Arum melirik ke arah Rini, wajahnya yang begitu masam mengingatkan Arum pada sosok Sari. Sari yang menjebak Raja untuk menghancurkan pernikahan mereka hingga membuat bayinya terbunuh.
Semua mata menoleh ke arah ketiganya, tak ada yang tidak tahu kalau Raja adalah kekasih Rini di kampus. Mereka yang mengejar Rini menjadi minder saat tahu betapa tampannya kekasih Rini yang bernama Raja.
Mendadak Raja muncul memberikan laptop pada Arum. Laptop seharga empat belas juta, sama dengan harga motor matic saat itu. Apa yang terjadi di antara mereka bertiga?
"Kalian jangan salah sangka, Arum hanya meminta tolong padaku mencarikan laptop yang sesuai untuk design karena kebanyakan wanita tak mengerti." Raja menjelaskan, tak ingin nama Arum menjadi jelek di mata banyak orang. Arum bukanlah perebut lelaki orang, Rajalah yang begitu tertarik pada Arum dikehidupan kali ini.
Arum melirik tajam ke arah Raja, siapa yang minta tolong dibeliin?? Gila apa? Uang dari mana? Arum bisa tidak makan setahun lebih hanya untuk menukar laptop seharga motor baru itu. Bibir Arum sudah mengerucut seperti bol ayam sangking kesalnya.
"Beib?" Rini meminta penjelasan. Raja menghela napas, ia menggandeng Rini pergi meninggalkan Arum yang plongah plongoh dengan laptop baru di tangannya.
Raja menggiring Rini ke belakang gedung arsitektur, tak ada orang di sana. Tempat yang cocok bagi Raja untuk mengungkapkan perasaannya pada Rini.
"Apa apan sih, Beib? Kenapa kamu beliin Arum laptop semahal itu?" Rini protes. Mungkin uang sejumlah itu tidak ada artinya bagi keuangan Raja, tapi tetap saja sebagai wanita Rini sangat cemburu karena Raja memberikan perhatiannya pada wanita lain.
"Maafin aku, Rin. Sepertinya kita tidak lagi cocok."
"Kamu gila ya, Beib?" Rini melengos tak mau mendengar kelanjutan ucapan Raja, sudah pasti pria itu meminta putus darinya.
"Rin, dengerin aku dulu. Kamu boleh marah, boleh caci maki aku, bahkan boleh pukul aku kalau memang itu bisa meredakan amarahmu." Raja mencoba membuat Rini tenang, namun yang ada Rini justru semakin memberontak tak ingin mendengar.
"Stop!! Aku nggak mau dengar!" Rini berteriak nyaring.
"Aku sudah tak punya perasaan apa pun padamu, Rin." Raja menjelaskannya.
"Apa semua gara gara Arum?? Gara gara gadis itu? Apa dia merayumu?? Kamu membuangku demi sampah miskin itu??" Rini menangis, ia merasa sangat terluka karena perlakuan Raja.
"Arum tidak pernah merayuku, Rin. Aku yang menyukainya lebih dulu. Semua ini tak ada hubungannya dengan Arum. Akulah yang bajingan karena menyukai gadis lain saat masih berpacaran denganmu." Raja jujur, dengan gentleman ia mengakui keberengsekannya. Ia sangat merasa bersalah pada Rini, namun sekuat apa pun Raja berusaha untuk memadamkan perasaannya pada Arum hal itu sama sekali tidak berhasil. Jadi, dari pada ia menyakiti Rini lebih dalam lagi, mendingan Raja mengutarakannya sekarang.
"Kamu berselingkuh dariku?! Akan aku bunuh gadis itu!!" Emosi Rini menggebu.
"Tidak, tidak!! Arum tidak bersalah, dia tidak tahu tentang perasaanku." Raja tak pernah berselingkuh, cintanya pun masih bertepuk sebelah tangan saat ini.
"Kamu terang terangan menujukkannya setiap ada kesempatan! Bagaimana mungkin gadis itu tidak sadar??! Dia tak menolakmu dan malah membuatmu semakin terikat dengannya padahal dia tahu kamu kekasihku!! Berarti dia sama saja! Dia juga jalang!!" seru Rini dengan nada tinggi sebelum akhirnya berlari meninggalkan Raja.
"Rin ... Rini!!" Raja mengejar Rini, ia harus menjelaskan kalau Arum sama sekali tidak peduli dengan perasaan Raja. Rajalah yang terus dihantui oleh mimpinya dan janjinya di dalam mimpi itu. Arum sama sekali tidak bersalah.
Namun Rini sudah tancap gas dengan mobilnya pergi meninggalkan Raja. Ia tidak mau tahu dengan semua alasan Raja, baginya Arum adalah penghalang hubungannya dengan Raja.
"Fuck!!" Umpat Raja kesal. Kenapa tak bisa selesai baik baik???
**** BERSAMBUNG ****
Yaiyalah, Mas Raja, perasaan wanita kan tidak seperti pria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesempatan Kedua
RomanceYa Tuhan bila saja ada kesempatan kedua ... aku pasti akan ... Pernahkan kalian berpikir semacam ini? Apa yang akan kalian lakukan bila diberikan kesempatan kedua oleh Tuhan? Arum Prawesti, seorang gadis jahat, si cantik yang menjadi pemeran antagon...