6. Bolos

367 77 2
                                    

Happy reading
.
.
.

BRAK

"HALO SEMUANYA!!" Teriak Raditya membuka pintu secara tidak santai membuat penghuni yang berada di UKS tersentak kaget sampai sampai seluruh tubuh mereka ikut bergerak karena kaget.

Mereka mengelus dada untuk menenangkan jantung yang hampir meledak tadi.

"Kaget gue bangke!" Kesal Kenzie seraya melepas sebelah sepatu dan melemparkannya kepada Raditya sebagai sasaran.

"Jangan lempar!" Najandra semula ingin menghentikan perbuatan Kenzie yang akan melempar sepatu ke arah Raditya. Namun terlambat, Kenzie sudah lebih dulu melemparnya.

Dugh

"Akh!"

Sepatu yang Kenzie layangkan mendarat tepat sasaran mengenai kepala Raditya.

Raditya meringis sambil menyentuh kepala yang terkena sepatu. Sebenarnya tidak terasa sakit, tapi itulah Raditya, tiada hari tanpa drama.

Ia membuat drama seolah olah dirinya kesakitan, sampai ia menjatuhkan dirinya dan meringkuk sambil meringis berguling guling di lantai UKS.

Najandra mencubit pinggang Kenzie membuatnya kaget sekaligus meringis karena serangan cubitan yang tiba tiba. "Gue bilang apa tadi, gak usah" bisik Najandra.

Kenzie berdecak. "Ya maaf" bisiknya kembali pada Najandra.

"Akh, sakit" Raditya meringis. Dan penghuni yang berada di UKS hanya melihat aksi Raditya yang penuh dengan drama.

Mereka memutar bola mata melihat tingkah Raditya itu.

"Lebay lo jamet" ucap Garvi yang baru memijakkan kaki pada lantai UKS dan berdiri pada ambang pintu sambil melihat Raditya.

Raditya tidak mengatakan apapun dan tetap melanjutkan drama yang ia buat sedramatis mungkin.

Harsa tidak tahan, mendekat ke arah Raditya kemudian memegang kedua tangan adik kelasnya itu dan menariknya hingga Raditya bangun dari posisi yang semula tergeletak menjadi berdiri tegak.

"Jangan banyak drama" ucap Harsa sambil menepuk jidat Raditya.

Raditya hanya menampilkan sebuah cengiran lebar, ia sangat suka menjahili orang yang ada di sekitarnya. Tapi, meski begitu Raditya langsung meminta maaf karena telah membuat mereka kaget.

Garvi yang masih berada di ambang pintu geleng geleng kepala, Raditya selalu saja memiliki banyak tingkah dan drama.

"Loh mukanya Dharma kenapa? Kek aspal"

Garvi bertanya sambil berjalan mendekati Dharma yang masih duduk di tempat tidur UKS. Dan tanpa dosa, Garvi menekan pipi Dharma
yang dimana terdapat lebam dan luka.

Dharma meringis lalu dengan cepat menepis tangan Garvi. "Sakit anjir" ucap Dharma menyentuh pipi yang baru saja Garvi tekan.

Garvi ikut meringis melihat luka Dharma yang kebanyakan berada pada wajah, sedangkan di sisi lain hanya terdapat beberapa lebam.

"Emang lo abis ngapain?" Tanya Garvi dengan serius karena luka Dharma terlihat seperti luka baru.

Dharma menghela napas panjang. Sepertinya ini akan menjadi pertanyaan yang begitu panjang dari Garvi untuk dirinya. "Dipukul Natta"

Garvi mengangguk angguk lalu memiringkan kepala ke arah kiri. "Kenapa dipukul?" Tanya Garvi lagi.

Dharma mengedikkan bahu tidak tahu, ia sudah malas jika ada seseorang yang membahas tentang Natta di hadapannya.

Tujuh⁷ Bintang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang