Happy reading
.
.
.
*****Hari Senin tanggal 19 Agustus, hari yang paling ditunggu para murid. Di mana berbagai macam lomba mulai diadakan. Pukul tujuh pagi keadaan sekolah begitu ramai, semua orang tengah bersiap siap untuk menonton lomba yang akan diadakan.
Pada tanggal 17 Agustus kemarin, para murid dan guru hanya melakukan upacara dan beberapa acara pembukaan. Lalu sekarang adalah inti dari acara, yaitu lomba.
Lomba pertama sudah dimulai, yaitu lomba tarik tambang. Raditya dan Garvi ikut serta dalam lomba tersebut, sedangkan lima orang laki laki sisanya berada di pinggir lapangan untuk menyemangati Garvi dan Raditya.
"GARVI! RADITYA! AYO!" Jerit Kenzie heboh sambil meloncat loncat di tengah kerumunan.
Bukan hanya para murid maupun guru yang ikut menonton, banyak warga sekitar yang ikut masuk ke halaman sekolah dan menonton lomba yang diadakan, salah satunya ada Bu Rety di antara para warga itu. Ia berdiri di barisan paling depan sesuai dengan ucapannya kemarin.
"Ayo Garvi Raditya! Semangat!" Jerit Bu Rety.
"Garvi Raditya tariiik!" Jerit Dharma yang berdiri di samping Bu Rety.
Harsa, Nares, dan Najandra juga ikut menyemangati, mereka tidak kalah heboh dengan murid lain. "WOI TAREEEK GARVI RADITYA!" Ucap Nares dengan suara yang terdengar paling jelas dan sangat bersemangat.
"Garvi, Raditya! Garvi, Raditya!" Kata Harsa dan Najandra berteriak dengan sekuat tenaga untuk menyemangati kedua adik kelas mereka itu.
"SEBELAS IPS TIGA AYO SEMANGAT!" Sorak Najandra menggebu gebu. Bahkan wajahnya memerah karena bersorak kencang.
Kenzie berada di posisi tengah tengah barisan, dan tempat ia berdiri dikerumuni oleh murid murid tinggi. Kenzie menoleh ke arah belakang, dan kebetulan ada meja yang tidak digunakan. Alhasil Kenzie berlari lalu menaiki meja dan berteriak sambil melompat lompat di atas meja.
"WOII TAREEEK TAREEKK!"
Sangat heboh, dan sebenarnya tidak salah juga. Tapi suara Kenzie yang sangat besar bercampur berat berteriak seperti itu membuat telinga para murid lainnya terasa berdenging. Namun, Kenzie tak peduli.
"Woi suara lo kontrol dikit!" Tegur salah satu siswa.
Kenzie menatap siswa itu. "Biarin, wlekk" jawab Kenzie malah menjulurkan lidah mengejek siswa itu.
Siswa tadi berdecak sebal, akhirnya ia tidak membuka mulut lagi. Tidak ada gunanya, karena Kenzie tidak akan mau mendengarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tujuh⁷ Bintang
Teen FictionDilarang keras plagiat! •|All Enhypen members|• Kisah ini menceritakan tentang persahabatan tujuh orang laki-laki yang dipertemukan pada jenjang masa SMA, sifat mereka lucu dan terbilang receh. Tapi di balik semua itu terdapat luka yang tersimpan ra...