Happy reading
.
.
.
*****Beberapa jam berlalu, tugas yang tengah mereka kerjakan hampir selesai. Hanya tinggal beberapa lembar saja maka mereka akan bisa bersantai.
"Capek gue" ucap Najandra langsung merebahkan diri pada lantai dengan posisi terlentang menatap langit langit rumah Dharma.
Kenzie ikut berbaring. "Gue ngantuk" kata Kenzie dengan mata yang mulai terasa berat. Bahkan Dharma dan Harsa ikut berbaring pada lantai yang dingin itu, badan mereka terasa begitu pegal karena duduk selama berjam jam.
"Pinggang gue pegel, padahal masih muda" celetuk Harsa memijat mijat bagian tubuh yang terasa pegal itu.
"Remaja jompo" sahut Nares tertawa.
Harsa tertawa. "Enak aja" jawabnya.
Setelah sedikit tertawa, Harsa lalu mengambil ponsel yang terletak di atas meja. Dan karena tidak pernah disentuh, ponsel miliknya terasa sangat dingin.
Ia nyalakan ponsel itu dan mulai mengotak atik isinya. Hal yang ia buka pertama kali adalah sebuah room chat yang ia gunakan mengirim pesan kepada Batra.
Dan ya, pesan yang Harsa kirim tidak dijawab sama sekali. Hanya dibaca saja. Namun tidak apa apa, yang penting Batra sudah tahu pergi kemana dirinya sekarang. Dan, siapa tahu karena hal itu ia tidak akan dipukul.
Sedikit berharap tidak masalah, kan?
Dharma menarik napas panjang, ia juga merasa agak sedikit bosan. Tapi untung saja ia tidak sendirian hari ini. Ia terdiam sejenak, dan sebuah ide masuk di otaknya. "Pergi ke kebun yuk!" Ajak Dharma langsung bangun dari posisi terlentang menjadi duduk.
"Ngapain?" Tanya Najandra dengan mata tertutup.
"Metik buah, ayo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tujuh⁷ Bintang
Teen FictionDilarang keras plagiat! •|All Enhypen members|• Kisah ini menceritakan tujuh orang sahabat yang dipertemukan di masa SMA. Masing masing dari mereka memiliki luka yang dalam di kehidupan tersendiri yang disembunyikan dengan senyuman setiap hari. Mere...