31. Menginap

299 60 2
                                    

Happy reading
.
.
.

Hujan pada pukul empat sore berjatuhan menyiram kota yang masih dalam kondisi padat akan aktivitas makhluk hidup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hujan pada pukul empat sore berjatuhan menyiram kota yang masih dalam kondisi padat akan aktivitas makhluk hidup. Sama seperti tujuh laki laki yang berada di teras depan rumah dengan keadaan basah kuyup terkena hujan.


"Yah.. gimana, basah" ucap Garvi. Seluruh pakaian baru yang mereka kenakan basah, dan tidak ada satupun sisi yang kering.

Dharma mendongak menatap langit yang terlihat sangat gelap dan berwarna hitam pekat, mungkin hujan akan turun sampai malam.
"Kita masuk dulu" suruhnya lalu memutar badan untuk berjalan masuk, lalu diikuti enam orang lainnya.

Mereka bertujuh berjalan dengan Dharma yang berada paling depan. Berjalan masuk dari pintu, melewati ruang tamu, menaiki tangga, dan akhirnya mereka sampai di lantai dua tepatnya di kamar Dharma.

Cklek

Sesampainya di kamar, Dharma menyuruh mereka untuk membuka seluruh pakaian yang basah terkena hujan. Mereka sempat menolak, akan tetapi Dharma tetap menyuruh untuk membukanya dan hanya menyisakan celana pendek dan baju tanpa lengan yang mereka kenakan, daripada mereka sakit.

Itu adalah ucapan Dharma. Lagipula tidak apa apa kan?

Dan ya, mereka tidak melawan karena sudah tahu bagaimana Dharma jika marah. Jadi lebih baik sebelum kena omelan mereka mematuhinya.

Dan kini posisi mereka sedang menunggu Dharma yang tengah mencari sesuatu di dalam lemari. "Ck, mana sih?!" Kesalnya karena barang yang dicari tidak kunjung ditemukan. Semua isi lemari ia keluarkan bahkan ia buang ke sana ke sini.

Baju kaos, baju lengan panjang, baju tanpa lengan, jaket, sweater, hoodie, celana panjang, celana pendek, semua ia keluarkan.

"Cari apa emang?" Tanya Kenzie. Bersamaan dengan itu Dharma berhenti mengacak acak isi lemari karena baru mengingat di mana ia menaruh benda yang ia cari.

Dharma menepuk dahinya. "Astaga, baru ingat gue.." ucapnya kemudian berjalan menuju lemari kecil berwarna putih yang ada di samping ranjang tempat tidur lalu membukanya.

Enam orang tersebut terkejut, di dalam lemari kecil itu ternyata masih terdapat baju bertumpuk yang disimpan. Yang menjadi pertanyaan baju Dharma sebanyak apa? Apakah Dharma mengoleksi baju? Kira kira apakah ada tempat lain yang Dharma jadikan tempat menyimpan baju?

"Banyak banget bajunya" bisik Raditya bergiliran pada telinga Garvi dan Najandra.

"Biarin aja, daripada banyak cewek" balas Najandra mencubit pinggang Raditya membuat sang empu meringis.

Tujuh⁷ Bintang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang