10. Hadiah

262 64 2
                                    

Happy reading
.
.
.

Pukul dua siang hari, sekolah sudah berakhir sekitar satu jam yang lalu. Sesuai dengan kesepakatan, mereka  berada di toko emas yang sempat mereka kunjungi beberapa pekan yang lalu.

Mereka mencari gelang tersebut yang sudah mereka pesan sejak pertama kali melihatnya.

Setelah mencari serta membayar gelang tersebut mereka keluar dari toko dan berbincang sebentar tentang beberapa hal di parkiran.

Raditya memegang gelang yang telah mereka beli sambil meneliti setiap inci dari gelang itu. "Bagus juga, buat gue aja gimana" tawar Raditya menaruh gelang tersebut di pergelangan tangan kanannya.

Pletak

"Ini buat Bu Rety dodol" ucap Kenzie mengambil gelang yang dipegang oleh Raditya.

Raut wajah Raditya cemberut, niatnya hanya untuk bercanda saja malah mendapat sebuah sentilan yang mendarat keras di dahinya.

"Namanya juga becanda"

Nares yang berperan sebagai pelaku tertawa. "Hahaha.. iya iya maaf" pintanya dengan mengelus elus dahi Raditya yang memerah.

Raditya sebenarnya tidak merasa keberatan atau marah atas perlakuan Nares tadi, namun sudah terlanjur. Dan kali ini ia tidak ingin melewatkan kesempatan.

"Traktir ya?!" Pinta Raditya dengan semangat dan seketika membuat Nares berhenti mengelus dahi Raditya dan malah memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.

"Dih kagak ye" jawaban yang Nares beri membuat Raditya merengek.

"Ish, Bang Nares sekali aja" pintanya dengan senyuman yang ditampilkan semanis mungkin. Namun senyuman itu tidak bertahan lama karena Nares menjawabnya dengan gelengan.

Raditya terus berusaha untuk membujuk Nares, sedangkan yang dibujuk selalu menjawab dengan gelengan, dan alhasil mereka menjadi sibuk sendiri. Tidak dengan teman temannya yang tengah sibuk membicarakan sebuah rencana.

"Jadi gak nih besok?" Tanya Najandra.

Harsa mengangguk. "Jadi, besok hari minggu"

Lima orang tersebut sibuk untuk membagi waktu dan rencana apa yang akan mereka buat sebelum memberi Bu Rety hadiah tersebut.

Meski terdengar sepele, itu adalah sebuah kesepakatan yang telah mereka rancang beberapa hari yang lalu.

"Harus jadi kejutan sih" gumam Kenzie yang sudah memasang sebuah rencana kecil untuk mereka beri kepada Bu Rety.

"Apa emang?" Tanya Dharma mendengar suara Kenzie yang bergumam.

Kenzie tidak langsung menjawab, ia nampak berpikir untuk menyelesaikan dan menyusun rencana yang ia buat supaya tidak terlalu berat.

"Besok gue kasih tau" jawab Kenzie setelah berhasil menentukan rencana yang ia pikir sampai tuntas.

"Sekarang aja elah" ucap Garvi tidak setuju dan sudah sangat penasaran dengan ide apa yang dibuat oleh Kenzie.

Kenzie menggeleng menolak memberi tahu, sebab ia sudah mengatakan bahwa dirinya akan memberi tahu esok hari.

Lima orang menebak dan ikut memikirkan rencana padahal rencana sudah siap, sedangkan Nares dan Raditya masih saja ribut sendiri.

Tujuh⁷ Bintang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang