35. Persiapan 17 Agustus

333 45 6
                                    

Happy reading
.
.
.

Bulan Agustus telah tiba, sebentar lagi adalah hari dan tanggal kemerdekaan Indonesia, yakni tanggal 17 Agustus. Dan setelah itu akan diadakan beberapa mata lomba untuk menyambut dan memeriahkan hari kemerdekaan.

Harsa, Kenzie, dan Nares berada di dalam kelas mereka yang tengah ramai dan sibuk untuk menghiasi seluruh penjuru kelas.

"Lo jadi ikut gak?" Tanya Kenzie pada Najandra yang sedari awal ingin ikut serta dalam lomba matematika.

"Jadi, gue udah daftar" jawabnya kegirangan karena yang ia inginkan tercapai.

Harsa, Nares, dan Kenzie bertepuk tangan. "Hebat!" Puji Harsa menepuk bahu Najandra. Membuat Najandra menjadi semakin kegirangan dan bersemangat.

"Besok kalo menang traktir" imbuh Nares yang sangat suka dengan makanan gratis. Najandra tertawa sambil mengangguk mengiyakan permintaan Nares.

"Kapan lomba dimulai?" Tanya Kenzie penasaran karena dua hari lagi adalah tanggal 17 Agustus.

Najandra mencoba mengingat tanggal. "Tanggal sembilan belas" jawab Najandra setelah mengingat tanggal lomba. Mereka mengangguk angguk paham.

Lomba diadakan belakangan, karena tanggal 17 akan diadakan upacara bendera. Lalu tanggal 19 barulah lomba akan dilaksanakan sesuai jadwal yang tertera.

"Woi! Lo berempat bantu kita!" Jerit salah satu siswi yang berkedudukan sebagai ketua kelas, Yuzi namanya. Orangnya galak, dan tidak ada yang berani melawan padanya.

"Si ayam malah bengong, cepet!" Kesalnya karena mereka tidak bergerak sama sekali dari tempat mereka berdiri.

Bukannya bergerak, empat orang itu justru terdiam. Apakah terdiam karena tidak mau bekerja? Tidak, lebih tepatnya terdiam karena tidak berani mendekat ke arah Yuzi.

"Kalian punya telinga kan? Kerja!"

Melihat mereka tidak bergerak, Yuzi membuka sepatunya dan siap melayangkannya pada mereka. "GUE BILANG KERJA!" Geramnya dan langsung melempar sepatunya sekuat mungkin.

"IYA!" Balas mereka serempak dan dengan cepat menghindar dari sepatu pantofel Yuzi yang melayang. Yuzi terlihat seperti singa yang mengamuk amuk.

"Bersihin jendela! Jangan gosip aja!" Perintah Yuzi marah marah. Ia terus menggerutu kesal, karena hampir semua teman teman kelasnya sangat sulit untuk disuruh.

Yuzi marah marah dan mengomeli seluruh murid yang ada di dalam kelasnya. Tapi bukannya berhasil, tidak ada yang bergerak sama sekali, semuanya asik dengan dunia mereka sendiri. Yuzi semakin kesal, apalagi ada beberapa siswi yang tengah berbicara bisik bisik tapi mata mereka mengarah kepada dirinya.

"Woi lo gibahin gue?!" Kesal Yuzi menunjuk siswi yang berkisar sekitar enam orang itu.

Enam orang siswi tadi berhenti berbicara, malah mengerjakan hal lain dan berpura pura seolah tidak terjadi apa apa. Yuzi sangat sangat kesal, emosinya sudah berada di ujung tanduk. Meskipun mereka semua takut padanya, mereka juga keras kepala dan sulit untuk diatur.

"Semuanya kerja! Jangan ada yang gak kerja. Yang gak kerja gue nikahin sama Najandra!" Semburnya dengan emosi yang membludak bahkan urat di lehernya terlihat saat ia berteriak.

Tujuh⁷ Bintang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang