58. Ungkapan pahit

168 34 4
                                    

Happy reading
.
.
.

Pukul satu siang hari.

Najandra bersama tiga lelaki yakni Kenzie, Nares, dan Dharma berada di parkiran tengah bersiap keluar sekolah untuk pergi mencari keberadaan Harsa dengan cara berkeliling kota dan berpencar. Tapi sebelum itu Nares mencoba untuk menelepon nomor Harsa terlebih dahulu.

Tut.. tut.. tut..

Nomor yang mereka panggil berdering, namun tidak ada yang menjawabnya sama sekali. Nares berdecak kesal kemudian mematikan panggilan yang tidak dijawab itu. Kemarin tidak aktif dan tidak dijawab, sekarang aktif tapi sama saja.

Sialan.

"Gak dijawab" ujar Nares.

Mendengar hal itu, tiga orang laki laki sisanya mengangguk. Berarti ini adalah waktunya berkeliling kota kembali. "Kalo gitu, ayo" ucap Kenzie menyalakan motor.

Mendengar hal itu, tiga orang laki laki sisanya mengangguk. Berarti ini adalah waktunya berkeliling kota kembali. "Kalo gitu, ayo" ucap Kenzie menyalakan motor.

Baru saja akan berangkat, dua laki laki yang senantiasa bersama menyapa mereka berempat. "Oi Bang!" panggil Garvi dan Raditya serempak sambil berlari ke arah mereka.

"Mau cari Bang Harsa?" tanya Raditya.

"Kalo iya, kita ikut" tambah Garvi.

Empat orang laki laki itu langsung mengangguk. "Ayo, ambil motor lo gih" suruh Dharma menunjuk parkiran belakang tempat motor dua laki laki ini.

Garvi dan Raditya tanpa membantah langsung berlari ke parkiran deretan belakang dan mengeluarkan motor milik mereka di antara himpitan motor milik murid lain yang masih ada di sana.

Setelah itu mereka berdua menaiki motor lalu menancap kunci kemudian mendekat ke arah empat orang laki laki yang masih menunggu mereka.

"Ayo" ajak Garvi.

Empat orang laki laki itu tanpa berbasa basi langsung menancap gas disusul oleh Garvi dan Raditya yang juga menancap gas meninggalkan pelataran parkiran sekolah.

Mereka berenam keluar dari pelataran sekolah langsung berpencar ke berbagai arah dan tempat yang ada di kota. Garvi dan Raditya diperintahkan oleh Kenzie supaya pergi ke rumah Harsa untuk melihat apakah Harsa ada di rumah atau tidak.

Sedangkan sisanya tetap berpencar ke berbagai arah. Mereka juga pergi ke rumah tim bola basket Harsa untuk bertanya keberadaan orang yang mereka cari, akan tetapi tidak ada yang mengetahui ke mana Harsa pergi, bahkan mereka juga mengatakan nomor Harsa tidak bisa dihubungi. Padahal kemarin, pelatih basket mencari dirinya.

Tidak hanya sampai di situ, mereka tetap melanjutkan kegiatan pencarian Harsa. Mereka berempat pergi ke beberapa rumah teman teman sekelas, atau teman yang beda kelas. Semua orang mereka tanyakan, namun sama saja tidak ada yang tahu.

Bertanya kepada beberapa pejalan kaki, pengendara, mau pun pedagang dengan cara menunjukkan foto Harsa. Semua mereka lakukan supaya mendapat informasi tentang sahabat mereka itu.

Sedangkan Garvi dan Raditya yang kini juga ikut berpencar karena tidak menemukan keberadaan Harsa di rumah. Kondisi rumah sederhana itu sama seperti hari hari sebelumnya, tidak ada penghuni dan semua jalur masuk dikunci.

Tujuh⁷ Bintang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang