14. Luka

552 70 2
                                    

Happy reading
.
.
.

"Luka itu akan sembuh jika berada di bagian tubuh, namun apabila di dalam hati itu akan sulit untuk kembali sembuh dan utuh"

- Tujuh⁷ Bintang

*****

Dua jam telah lewat, wilayah sekolah sudah mulai sepi dan sunyi semenjak  dibubarkan sekitar dua puluh menit yang lalu.

Najandra berada di parkiran sekolah. Ia tengah mengambil sebotol air yang ia simpan di dalam jok motornya.

"Gue haus banget" gumamnya membuka tutup botol secara tergesa-gesa.

Dengan segera ia meneguk air botol tersebut hingga tersisa setengah dan menaruhnya kembali ke dalam jok motor.

"Najandra" panggil seseorang dari arah belakang.

Najandra lantas menoleh dan tersenyum, ternyata itu adalah Pak Candra. "Iya Pak? Ada apa" tanya Najandra dengan sopan.

"Ini.. bantu Bapak bawa buku" ucap Pak Candra memperlihatkan tumpukan buku paket tebal yang sedang ia bawa.

Najandra mengangguk cepat dan dengan segera mengambil beberapa buku tebal yang dibawa oleh Pak Candra untuk meringankan beban.

"Saya bantu bawa ke mana Pak?"

"Ke perpustakaan nak.." ucap Pak Candra kemudian memerintahkan Najandra untuk mengikutinya dari belakang menuju ruangan yang ada di lantai tiga.

Najandra membantu dengan senang hati, ia mengikuti langkah Pak Candra hingga sampai di depan pintu perpustakaan.

Pak Candra mempersilahkan Najandra untuk ikut masuk membawa setumpuk buku itu untuk disusun di atas rak.

Najandra dengan senang hati membantu Pak Candra menyusun buku buku tersebut dengan hati-hati dan rapi.

Sampai beberapa saat kemudian semua buku akhirnya sudah tertata rapi di atas rak susun yang diisi oleh berbagai macam buku-buku tebal. 

"Terima kasih ya Najandra" ucap Pak Candra penuh rasa syukur karena ada yang membantunya. Jika tidak, encok sudah pinggangnya.

"Sama-sama Pak" jawab Najandra.

"Kalo gitu, saya pamit mau ke UKS dulu ya Pak" pamit Najandra pada Pak Candra.

Pak Candra mengangguk dan mempersilahkan, Najandra tersenyum kecil kemudian membalik badan untuk berjalan keluar perpustakaan. 

Tapi.. tunggu sebentar.

Pak Candra mengerutkan alis, kenapa Najandra ke UKS saat semua orang sudah pulang?

"Ngapain ke UKS nak?" tanya Pak Candra.

Najandra menghentikan langkah, dan  membalik badan lagi menghadap Pak Candra. Ia menggaruk tengkuk leher. "Anu.. Kenzie pingsan Pak" jawabnya.

Raut wajah Pak Candra terlihat agak sedikit kaget, ternyata murid keras kepala dan nakal seperti Kenzie masih bisa pingsan.

"Ya sudah, hati-hati" peringat Pak Candra.

Tujuh⁷ Bintang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang