9. Abang

438 73 47
                                    

Happy reading
.
.
.

"Jangan takut untuk gagal, karena  kegagalan adalah batu loncatan untuk menuju keberhasilan"

- Harsa

*****

Hari terus berganti, hampir seluruh para siswa dan siswi kini tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian semester genap yang akan segera dilaksanakan beberapa hari lagi.

Khususnya tujuh siswa yang selalu bersama ini, sifat mereka yang semula malas dan tidak terlalu suka belajar berputar seratus delapan puluh derajat menjadi anak yang sangat rajin dan begitu giat dalam belajar.

Setiap waktu istirahat, mereka akan pergi menuju kantin sebentar untuk mengisi perut. Lalu selanjutnya mereka akan pergi ke perpustakaan untuk mengisi otak, dan menghabiskan waktu si sana sampai waktu istirahat selesai.

Dan itu mereka lakukan setiap hari, dimulai sejak satu pekan yang lalu. Sedangkan waktu untuk mempersiapkan diri tinggal satu pekan lagi dan setelah itu ujian akan dimulai.

Kesempatan yang lumayan banyak, dan mereka akan memanfaatkan waktu itu dengan baik dengan belajar secara teratur di rumah maupun di sekolah, dan mengurangi aktivitas yang tidak penting.

Dan, satu satunya cara agar mereka bisa fokus belajar adalah pergi ke perpustakaan dan belajar di sana sampai waktu istirahat selesai.

Terdengar membosankan, berdiam diri di dalam ruangan luas yang dikelilingi oleh banyak buku kadang membuat beberapa murid muak.

Namun, tidak dengan tujuh siswa ini. Hal itu malah membuat mereka semakin tergiur dan semangat mereka semakin tinggi untuk belajar.

Dan seperti biasanya, mereka akan pergi ke kantin terlebih dahulu, sesuai jadwal yang telah mereka tetapkan.

"Nanti langsung ke perpus ya!" Pinta Garvi dengan begitu semangat.

"Tumben banget" celetuk Najandra. Biasanya Garvi tidak pernah seperti ini. Menyentuh, memegang, atau bahkan melirik buku saja Garvi enggan. Atau mungkin bisa saja tas Garvi tidak ada isinya, sebab tas yang Garvi bawa setiap hari terasa sangat ringan dan tidak berisi.

Garvi menggaruk tengkuk leher, itu memang sebuah fakta. "Gue mau serius kali ini" ungkapnya penuh kepercayaan diri.

Najandra hanya terkekeh. Garvi sangat bersemangat kali ini, semenjak pengumuman ujian ia mulai giat belajar dan ditambah dengan jadwal yang mereka buat menambah semangat bertambah dua kali lipat.

"Mending lo gini Gav, gausah buat masalah kek sebelah!" Sahut Kenzie dari arah belakang. Dan ia dengan sengaja menekan kata masalah untuk menyindir Raditya, si raja pembuat masalah.

Orang yang yang dimaksud oleh Kenzie juga sebenarnya sadar dengan sindiran itu, namun ia tidak peduli. Raditya merasa sangat lapar, dan tidak berniat untuk menjawab atau meladeni Kenzie.

Sesampainya mereka di kantin, lima orang kini tengah duduk di meja paling pojok kantin, tempat ternyaman sembari menunggu Harsa dan Dharma yang sedang pergi memesan makanan.

"Jadi gak beli hadiah?" Najandra yang bertanya.

"Jadi, uang udah terkumpul, ya gak?" Sahut Kenzie menjawab sekaligus bertanya kembali.

Tujuh⁷ Bintang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang