24. Cepat sembuh

414 61 0
                                    

Happy reading
.
.
.

Keesokan harinya adalah hari yang paling dibenci oleh banyak murid, yaitu hari Senin. Hari yang sangat membosankan dan melelahkan dimana para murid berjemur untuk melakukan upacara bendera sedangkan para guru berdiri di tempat yang teduh.

Ini tidak adil.

Sama halnya dengan Najandra, Nares, dan Kenzie yang juga mengeluh karena kepanasan. Seragam yang mereka kenakan juga basah karena keringat terus menerus. "Panas banget ya Allah.." ujar Kenzie sambil mengipasi dirinya menggunakan topi abu abu miliknya.

Semua murid mengeluh dan tidak bisa diam seperti cacing kepanasan, mereka merasa sangat kesal dengan kepala sekolah yang sangat lama berpidato.

"Woi, lama banget"

"Gak tahan gue"

"Ini kapan selesainya, bangke!"

"Panaaasss!!"

"Bu! Jangan lama lama pidatonya!!"

"Astaga.."

"Pusing banget nih"

"Rambut gue lepek anjir"

"Hahaha untung gue botak"

"Bego"

Kira kira seperti itulah keluh kesah semua murid yang berada di lapangan. Dan ya mau tak mau mereka tetap harus menunggu, sekitar dua puluh lima menit kemudian upacara akhirnya berakhir, dan semua murid langsung berhamburan berlari menuju kelas.

•••

Di kelas 12 IPS 2

Suasana kelas ribut bagaikan pasar seperti biasanya. Penghuni penghuni kelas tertawa karena bercanda, para siswi yang duduk melingkar di lantai untuk melakukan ritual mulut ember, para siswa yang berlarian, ada yang makan, ada yang tidur, menonton drakor, dan lain sebagainya.

Najandra tengah membaca buku, dan Nares tengah mengipasi dirinya yang masih merasa gerah, sedangkan Kenzie hanya duduk menyender pada tembok sambil mendengar musik, ia kesepian.

Puk

"Tumben banget lo diem" ucap Najandra setelah menepuk pundak Kenzie.

Kenzie menghela napas panjang sambil menatap kursi kosong yang berada tepat di sampingnya, tempat duduk Harsa. "Harsa gak masuk, padahal gue mau ribut" jawabnya.

Najandra menepuk dahinya. Jika ribut dia sendiri yang marah, dan sebaliknya ia juga yang ingin ribut. Aneh? Sangat, Kenzie sangat aneh.

"Sabar" peringat Nares.

Sebenarnya mereka tidak ingin masuk sekolah hari ini, akan tetapi Narika yang menyuruh mereka untuk tetap masuk sekolah. Bukan hanya mereka bertiga saja, tiga orang lainnya juga disuruh, dan hanya Harsa sendiri yang tidak masuk hari ini.

Beberapa jam berlalu, tepat pukul 10 bel pulang berdering. Bel pulang sengaja dibunyikan lebih awal, karena akan ada rapat guru, dan alhasil semua murid diperbolehkan untuk pulang.

Tujuh⁷ Bintang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang