Bab 20

170 26 3
                                    

Nika tidak menyangka jika Xander tinggal di gedung yang sama dengan apartment Trisha. Ia tahu jika gedung ini milik Xander tetapi tinggal di lantai paling atas, ia tidak pernah membayangkannya. 

Bahkan akses satu-satunya ke lantai ini yaitu lift khusus yang menggunakan kartu dan password. Begitu lift terbuka ruang tamu menyambut Nika dan ada pintu khusus lagi untuk masuk ke dalam. Kali ini harus menggunakan sidik jari dan sensor wajah sebagai alat keamanan untuk masuk ke dalam. 

Xander mengajak Nika masuk ke dalam dengan Edrik mengikuti mereka di belakang. Nika  mengamati ruangan yang memiliki 2 lantai. Tempat ini lebih luas dan tentu saja mewah dibandingkan milik Trisha.

"Sebaiknya kamu mandi air hangat lebih dahulu." Tawar Xander mengajak Nika ke salah satu kamar yang ada di lantai satu. Walaupun kamar tamu yang tidak pernah digunakan, pelayan paruh waktu selalu membersihkan seluruh kamar dan sudut ruangan bersih tanp sedikitpun noda. 

"Sebentar lagi sekretarisku akan datang membawa pakaian ganti untukmu." Jelasnya setelah melihat Nika yang ragu.

Kali ini Nika menerima tawaran Xander dengan tenang. Ia tidak memiliki pakaian dalam dan dress yang dibelikan sedikit basah oleh rambutnya. Apalagi kulit dan rambutnya merasa lengket karena air kaporit.

Setelah Nika masuk ke dalam, Xander dapat berbiara dengan Edrik sembari menunggu sekretarisnya, Amanda yang sudah diperintahkan membeli pakaian ganti termasuk pakaian dalam untuk Nika. 

"Cari tahu apa yang terjadi dengan Nika." Perintah Xander yang berubah dingin begitu berbicara dengan Edrik. Berbeda dengan sikapnya pada Nika.

"Baik, Pak." Edrik keluar dari apartment Xander dan menelpon bawahannya. Ia ingin segera mendapatkan informasi yang sudah ia minta dalam perjalanan menuju apartment. 

Harusnya informasi itu segera didapatkan dalam waktu kurang dari 30 menit. Tetapi bawahannya mengatakan jika NIka habis dari pesta ulang tahun teman nona Diva, Lancy Ekawira. Akan butuh waktu mendapatkan informasi dari keluarga Ekawira yang begitu waspada pada orang-orang di sekitarnya terutama lawan bisnis mereka. 

Pintu lift terbuka. Edrik menoleh ke arah Amanda yang membawa banyak tas belanja dengan merek yang terkenal dijual di mall gedung apartment. 

"Akan ku letakan di atas meja." Amanda keluar dari lift dan meletakan tas itu ke atas meja yang ada di ruang tamu.

Xander tidak menyukai orang lain masuk ke dalam apartmentnya. Selain hanya orang-orang tertentu yang mendapat akses masuk ke dalam,, seleksi pegawainya pun ngat ketat. Bahkan pelayan yang telah lulus seleksi sekalipun dipekerjakan paruh waktu dan tidak diperbolehkan menginap. 

"Terima kasih. Tugasmu selesai hari ini." Edrik mempersilakan Amanda pulang. Tentu saja Amanda sangat senang. Akhirnya ia dapat beristirahat menyiapkan tenaga untuk besok hari.

Suara telepon masuk begitu pintu lift tertutup. Edrik menerima telepon dari bawahannya. 

"Bagaimana?" Tanya Edrik begitu menjawab panggilan.

"Nona Arnika Munji hadir di pesta nona Lancy sebagai pramusaji. Nona dirundung dan dipermalukan. Selain itu ia didorong oleh nona Valen ke dalam kolam renang karena menolak mengambil gelang nona Valen yang berbohong jatuh ke kolam."

"Apa ada lagi informasi yang lain?"

Bawahannya memberi detail informasi yang ia dapatkan sebelum menutup laporannya.

"Terima kasih." Edrik menutup sambungan telepon dan menyimpan kembali ponselnya dalam kantong jasnya. 

Ia membawa semua tas yang diletakkan oleh Amanda dan masuk ke dalam. 

EnvyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang