Envy

Bab 53

Seluruh Kepala keluarga Elit berkumpul termasuk Yasa dan Opa Trisha yang sudah pensiun menjadi Kepala Keluarga. Hanya Keluarga Wistara yang tidak hadir dalam pertemuan yang mendadak diadakan di Vila Bagas Adikara.

"Kami dengar orang asing mengacau di wilayah kita." Daksa Wijaksono membuka pembicaraan tanpa menyembunyikan jika ia mendapat informasi dari orang dalam Adikara.

"Adikara orang yang sangat berkuasa tetapi tidak mampu untuk menangani mereka!" Sinis Kakek Yasa terang-terangan mengejek ketidakmampuan Bagas sebagai Kepala Keluarga Adikara.

Jika saja instingnya tidak tajam, Nika dan William dalam bahaya! Apa ia harus merasakan lagi kehilangan anggota keluarga terutama keturunan Melati?!

"Aku setuju dengan Paman Yasa." Opa Trisha menatap tajam Bagas. Bagaimana ia tidak marah? Cucunya, Trisha hampir terbunuh saat orang-orang itu menyerang Nika dan William!

"Kalau kamu cepat mengatasi mereka. cucuku tidak akan terkena dampak!"

"Sudah," Lerai Kepala Keluarga Ganendra tidak ingin mendengar pertengkaran. Mereka harus menyelesaikan masalah agar tidak ada lagi orang lain berniat bahkan berani mengacau di wilayah mereka.

"Orang yang kita hadapi bukan orang sembarangan. Kalian pasti mendengar nama Ronan Willfred." Kepala Keluarga Ganendra mendengar dari Vernon jika orang dibalik kekacauan yaitu Ronan Willfred. Ia salah satu pengusaha yang sangat berpengaruh bahkan memiliki hubungan dengan pemerintah di sana. Sangat sulit untuk menjatuhkannya dengan kekuatan mereka.

"Ronan Willfred?" Ira Ekawira sangat mengenal Ronan Willfred. Perusahaannya pernah bersaing project dengan salah satu anak perusahaan Willfred yang membuat bisnis mereka hancur di luar negeri. Hampir membuat Keluarga Ekawira bangkrut jika tidak ada bantuan dari Ganendra dan Adikara.

"Kami tidak akan melupakan orang itu. Ekawira akan memberikan bantuan penuh untuk memberi orang itu pelajaran!"

Ira yang menjadi Kepala Keluarga Ekawira tentu saja dengan senang hati akan membantu Adikara membalas Ronan Willfred. Ia masih ingat Ayahnya yang saat itu menjadi Kepala Keluarga terkena serangan jantung akibat bisnis yang susah payah dijalani di luar negeri kolaps.

"Yang diucapkan Ira benar. Kita harus bersatu untuk memberi pelajaran pada para penganggu di wilayah kita!" Daksa Wijaksono tidak akan tinggal diam. Jika orang itu berani menginjak Adikara yang posisinya pertama di Keluarga Elit maka semua orang akan meremehkan mereka yang posisi berada di bawah Adikara.

"Ya, tidak peduli itu Ronan Willfred atau siapapun, kami akan menghancurkan mereka!" Opa Trisha memiliki banyak koneksi di luar negeri. Ia bahkan berteman dengan salah satu senator yang membenci Ronan Willfred.

Bagas melirik ke arah Gunar dengan wajah tanpa ekspresi. Dibaliknya, ia sangat puas akan kinerja Gunar. Memberitahu informasi dari dalam Adikara pada keluarga lain hal yang sangat tepat. Tanpa mereka sadari jika mereka dibawah kendali Bagas.

"Terima kasih atas bantuannya. Aku, Bagas Adikara tidak akan melupakan kebaikan kalian." Janji Bagas yang membuat puas keluarga lainnya.

"Bagaimanapun kita semua berteman. Tentu saja kami akan membantumu." Daksa tersenyum senang. Siapa yang tidak ingin Adikara membalas budi saat mereka dalam kesulitan nantinya. Itu karena Adikara selalu menepati janjinya.

"Aku dengar Pedro Dexler orang Ronan. Ia bekerja sama dengan keluarga Hansa, Keluarga Wistara dan Bima Adikara untuk menyerang Adikara. Apa yang akan kamu lakukan sekarang pada mereka?" Tanya Malvendra pada Bagas. Apa ia berani bertindak tegas pada Bima Adikara?

Siapapun tahu jika Bagas selalu memaafkan kesalahan Bima dan Cakra meski sudah mencelakai anak Bagas. Apa kali ini ia akan melindungi Bima?

"Tenang saja. Xander akan mengurus Bima. Sedangkan Pedro Dexler, Keluarga Hansa dan Keluarga Wistara akan aku tangani." Bagas sendiri yang harus turun tangan memberi orang-orang itu pelajaran. Ia tidak ingin Adikara dianggap lemah oleh Keluarga Elit lainnya.